Operator seluler Vodafone Group Plc dan Google Cloud Alphabet Inc memasuki kemitraan strategis untuk bersama-sama mengembangkan layanan data, kata Vodafone dikutip dari Reuters, Senin.

Sekitar 1.000 pekerja di Inggris, Spanyol dan Amerika Serikat akan diminta oleh kedua perusahaan untuk membuat "Nucleus", penyimpanan berbasis cloud dan portal analitik baru yang akan menampung data Vodafone.

Nucleus akan mampu memproses sekitar 50 terabyte data sehari di dalam cloud, kata Vodafone dalam sebuah pernyataan.

"Kedua perusahaan akan mendorong penggunaan analisis, wawasan, dan pembelajaran data yang andal dan aman untuk mendukung pengenalan produk dan layanan digital baru bagi pelanggan Vodafone secara bersamaan di seluruh dunia," tambah pernyataan itu.

Baca juga: Google Maps mulai mengarahkan pengemudi ke rute 'ramah lingkungan'

Google tidak menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar lebih lanjut.

Berita itu pertama kali dilaporkan oleh Financial Times (FT) pada hari Minggu (2/5).

Sebagai bagian dari perjanjian enam tahun, kedua perusahaan juga akan mengembangkan sistem yang disebut "Dynamo", yang dapat mengekstrak dan mengangkut data di berbagai negara tempat perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Inggris tersebut beroperasi.

Menurut laporan FT, kedua perusahaan juga ingin menjual layanan konsultasi ke bisnis multinasional lainnya yang ingin memindahkan data dalam jumlah besar ke cloud di masa mendatang.

Baca juga: Google menggelontorkan Rp2,1 triliun dukung vaksin COVID-19

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021