Barabai, Kalsel, 5/3 (Antara) - Petani karet di wilayah Banua Enam kini semakin resah karena harga bakuan (karet beku) per kilogram  di tingkat petani berkisar antara Rp5.000,00 - Rp6.000,00.

"Harga tersebut jauh lebih rendah dari belasan tahun silam yang mencapai Rp17.000,00/Kg, sehingga ketika itu petani karet cukup bersemangat untuk menyadap," kata Midah salah seorang petani karet.

Para penyadap karet di daerah hulu sungai itu mengemukakan harapan tersebut dalam percakapan dengan Antara Kalsel, yang melakukan perjalanan ke Banua Anam tersebut, Kamis.

Banua Anam Kalsel tersebut meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, dan Kabupaten Tabalong.

Midah (52) dan Kibah (31), penyadap karet di Kecamatan Batu Benawa HST mengungkapkan, harga bakuan (karet beku) per kilogram (Kg) sekarang pada tingkat petani berkisar antara Rp5.000,00 - Rp6.000,00.

"Harga tersebut jauh lebih rendah dari belasan tahun silam yang mencapai Rp17.000,00/Kg, sehingga ketika itu petani karet cukup bersemangat untuk menyadap," ungkap mereka berdua.

Tapi sekarang, lanjut Midah atau ibu dari tiga anak itu, orang pada malas menyadap karet, karena harga jual yang rendah, terkecuali tak ada pekerjaan lain atau sekedar menambah pendapatan keluarga.

"Apalagi dengan musim penghujan ini, orang lebih memilih turun ke sawah untuk merawat tamanan padi yang sudah mau menampakan bunga daripada menyadap karet," tambah Kibah, ibu dari satu anak tersebut.

Midah, yang juga nenek dari dua cucu tersebut mengaku, harga bakuan saat ini agar lebih baik dari beberapa bulan lalu yang hanya sekitar Rp4.500/Kg. "Karenanya pada waktu itu, orang-orang banyak tidak menyadap karet," ungkapnya.

Ia menambahkan, ketika harga karet bakuan mencapai Rp17.000/Kg, banyak penduduk Kecamatan Batu Benawa yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji dan melakukan setoran awal.

Namun dengan keadaan harga bakuan seperti belakangan, banyak penyetor ongkos naik haji tidak bisa melunasi pada saat penulasan atau mau berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima tersebut, demikian Midah.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015