Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, Mukhni AF menyatakan, keberadaan gudang dolog seharusnya tidak hanya ada di ibu kota Kecamatan Pulau Marabatuan tetapi juga dibangun di pulau-pulau terpencil di wilayah Kotabaru.


"Seperti Pulau Maradapan, Labuahn Barat, dan Teluk Sungai. Hal itu untuk mengantisipasi apabila terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi, yang menyebabkan tidak ada pelayaran karena berbahaya," kata Mukhni, diKotabaru, Rabu.

Hampir dapat dipastikan, lanjut Mukhni, saat musim barat di mana terjadi cuaca ekstrim gelombang tinggi dan angin kencang, maka tidak ada kapal yang berani berlayar.

Dalam kalender yang dikenal masyarakat, musim barat berlangsung cukup lama yakni, sekitar bulan Oktober-Maret, seperti sekarang ini masyarakat takut berlayar untuk sekedar berbelanja, baik menuju ibu kota Kecamatan Pulau Marabatuan apalagi ke Kotabaru.

Hal itu menyebabkan stok barang kebutuhan sehari-hari di masyarakat akan menipis, sehingga masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil akan terancam kelaparan.

Sementara itu gudang dolog tempat menyimpan persediaan beras hanya ada di kota kecamatan saja, dan jarak dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya masih memerlukan waktu pelayaran berjam-jam lamanya.

Politisi Partai Golkar menuturkan, keinginan masyarakat untuk membangun gudang dolog tersebut mengemuka dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan.

Ia berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut dalam forum rapat koordinasi dewan dan eksekutif melalui pihak terkait.

Menurut Mukhni, permasalahan pangan adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia, termasuk masyarakat Kotabaru yang berada di daerah-daerah terpencil seperti di Kecamatan Pulau Sembilan.

Dijelaskannya tidak kurang dari 7.000 jiwa masyarakat yang tinggal di Kecamatan Pulau Sembilan yang terdiri dari lima desa, di tiga pulau, di mana mereka juga mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pemerataan hasil pembangunan.

Terlepas dalam kondisi tersebut, saat ini masyarakat di Pulau Sembilan tengah menghadapi masalah sulit, terutama ketersediaan masalah pangan, karena sejak Januari ada kapal perintis yang beroperasi.

Hal itu menyebabkan, stok bahan pangan pulau-pulau terpencil di Kecamatan Pulau Sembilan yang jaraknya dengan Kotabaru sekitar 84 mil semakin hari semakin menipis.***1***





(T.I022/B/H005/H005) 04-03-2015 17:09:08

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015