Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Badan Ketahanan Pangan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mendorong pelaksanaan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di daerah itu.


"Kami mengajak masyarakat melaksanakan Program P2KP karena penting bagi pemenuhan gizi selain nasi," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Banjarbaru Ikhsan di Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan pola makan yang selama ini dilakukan masyarakat harus diubah dari setiap hari mengonsumsi nasi ke bahan lain yang mengandung nilai gizi yang sama.

Disebutkan bahwa bahan lain pengganti nasi yang nilai gizinya sama seperti jagung, sukun, singkong, kentang dan bahan makanan lainnya termasuk buah-buahan.

"Bahan makanan pengganti nasi bisa dicampur bahan lain seperti jagung dicampur dengan sayuran sehingga keduanya mengandung nilai gizi tinggi," ungkapnya.

Menurut dia, salah satu cara untuk merealisasikan program P2KP adalah melaksanakan Pola Pangan Harapan (PPH) yang dijalankan masyarakat secara menyeluruh.

Dijelaskan, pihaknya dibantu pelaksana penyuluh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Banjarbaru telah menyosialisasikan PPH pada Rabu (25/2) di depan aparatur kelurahan.

"Melalui sosialisasi diharapkan masyarakat mengetahui pola pangan harapan yang bisa dijalankan sehingga bisa mengurangi konsumsi nasi dalam keseharian," ujarnya.

Dikatakan, PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai situasi ketersediaan dan konsumsi pangan baik jumlah dan komposisi menurut jenis pangan secara agregat.

Selain itu, juga menjadi basis untuk penghitungan skor PPH digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan keragaman berupa ketersediaan maupun konsumsi pangan.

"Pendekatan PPH juga dapat menilai mutu pangan penduduk sesuai skor pangan dan semakin tinggi skor berarti situasi pangan semakin baik komposisi dan mutu gizinya," ujar dia.

Ditambahkan bahwa melalui pendekatan PPH keadaan penyediaan dan konsumsi pangan penduduk dapat memenuhi baik kecukupan maupun keseimbangan gizi.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015