Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mengungkapkan, nilai tukar petani di provnsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut dalam dua bulan terakhir terus naik.

Nilai tukar petani (NTP) di Kalsel pada Februari 2015 tercatat 100,80 atau naik 1,03 persen dibandingkan Januari 2015, ujar Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi BPS Kalsel Arih Dwi Prasetyo, di Banjarmasin, Senin.

Sebelumnya NTP Kalsel Januari 2015 tercatat 99,77 atau naik 1,32 persen dibandingkan Desember 2014, ungkapnya didampingi Kabid Statistik Produksi BPS Kalsel H Fachri Ubadiyah.

Ia menerangkan, naiknya NTP di Kalsel Februari 2015 karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (ib) mengalami penurunan sebesar 0,60 persen.

Dilihat dari subsektornya, kelima subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP pada Februari 2015. Subsektor pertanian tanaman pangan naik sebesar 1,37 persen, subsektor holtikultura naik sebesar 0,75 persen.

Kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,29 persen, subsektor peternakan naik 1,01 persen, dan subsektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen.

Begitu pula secara khusus pada subsektor perikanan, yaitu nilai tukar nelayan (NTN) dan nilai tukar budidaya perikanan (NTPi) pada Februari 2015 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,06 persen dan 1,07 persen.

Faktor lain yang turut mempengaruhi NTP Kalsel pada Feburari 2015, yaitu terjadinya deflasi di pedesaan Kalsel sebesar 0,63 persen. Hal itu akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebeser 0,83 persen.

Selain itu, pada subsektor transportasi dan komunikasi sebesar 3,52 persen, lanjutnya dalam jumpa pers di Kantor Badan Pusat Statistik Kalsel, di Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin).

Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel pada Februari 2015 sebesar 105,52 atau naik 1,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Secara nasional pada Februari 2015, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,45 persen, sebaliknya Provinsi Maluku mengalami penurunan NTP tersebesar yaitu 0,76 persen.

Sebelumnya pada Januari 2015 secara nasional Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,46 persen, sebaliknya Sumatera Barat (Sumbar) penurunan terbesar yaitu 0,62 persen.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015