Martapura, (AntaranewsKalsel) - Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, ramai-ramai memakai cincin bermata batu "Red Borneo" atau merah Borneo khas kabupaten setempat.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar Ramlan di Kota Martapura, Senin mengatakan, pemakaian cincin "Red Borneo" sesuai imbauan bupati.

"Bupati Banjar Khairul Saleh mengimbau pejabat setingkat eselon II atau kepala SKPD memakai cincin "Red Borneo" untuk lebih memperkenalkan batu asli Banjar," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah membagikan cincin bermata batu khas Banjar yang berasal dari Desa Kiram Kecamatan Karang Intan kepada pejabat pemkab setempat.

Dijelaskan Ramlan yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Ahmad Bagiawan, pembagian cincin "Red Borneo" kepada pejabat diharapkan meningkatkan pamor batu tersebut.

"Pejabat sering berurusan ke pusat sehingga jika mengenakan cincin "Red Borneo" membuat batu khas Banjar semakin dikenal orang luar Kalsel," ucap Bagiawan menambahkan.

Menurut dia, pemakaian cincin "Red Borneo" tahap awal dilakukan pejabat setingkat kepala SKPD dan ke depan diharapkan dipakai pejabat lainnya hingga seluruh pegawai pemkab.

"Pemakaian cincin "Red Borneo" sesuai SK Bupati Banjar tahun 2008 tentang produk unggulan diantaranya batu mulia dan batu permata produk khas Banjar," ujarnya.

Ditambahkan Bagiawan, pemakaian "Red Borneo" diperkirakan berlangsung lama, tidak seperti Bunga "Gelombang Cinta" maupun ikan hias yang bisa meredup pamornya.

"Batu memiliki kekhasan tersendiri sehingga akan bertahan lama, apalagi jika disimpan lama. Beda dengan hobi lain seperti tumbuhan dan ikan yang cepat pudarnya," kata dia.

Untuk diketahui, "Red Borneo" atau Rhodonite berasal dari Desa Kiram Kecamatan Karang Intan memiliki kekhasan baik warna yang didominasi merah muda, hitam dan kuning.

Selain keunikan warna, batu yang harganya tidak bisa ditentukan, juga memiliki motif seperti Kain Sasirangan khas Banjar dan membentuk tulisan Allah dan Muhammad.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015