Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, bekerja sama dengan Fakultas Kejuruan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin untuk mendorong para guru dapatkan sertifikasi.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Teknis Dinas Pendidikan (Disdik) Hulu Sungai Utara Akhmad Radhani di Amuntai, Sabtu, mengatakan, kerja sama tersebut juga sebagai upaya untuk menyamakan (melinierkan) pendidikan sekitar 200 guru Sekolah Dasar, agar para guru ini bisa ikut program sertifikasi.
Menurut Akhmad, sesuai kebijakan kementerian pendidikan, guru yang akan ikut sertifikasi harus melinierkan latar pendidikannya, khususnya guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus pegawai negeri.
"Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara sudah lebih dulu dibanding Dinas Pendidikan Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, untuk berinisiatif bekerja sama dengan FKIP Unlam dalan melinierkan pendidikan guru," kata Radhani.
Radhani mengatakan, melalui kerja sama dengan FKIP Unlam, sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka, diharapkan kualitas pendidikannya akan lebih terjamin, bagi program linier pendidikan guru tersebut.
"Kita sudah melakukan pembicaraan dengan Pembantu Dekan I FKIP Unlam, dan mendapat persetujuan, Insya Allah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua belah antara ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara dengan Dekan FKIP Unlam," katanya.
Radhani menerangkan, sebanyak 200 tenaga guru SD di Hulu Sungai Utara belum disamakan (linierkan) latar belakang pendidikan mereka dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa di sekolah.
Padahal, kata dia, bagi guru yang ingin mencapai serifikasi harus memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan pelajaran yang diberikan.
"Apalagi bagi guru yang belum berlatar belakang pendidikan sarjana (S1), sangat perlu mengikuti program linier ini," imbuhnya.
Sesuai Undang-undang Pendidikan nomor 14 tahun 2005, jelas Radhani para guru minimal harus berlatar belakang pendidikan sarjana (S1) agar bisa terus mengajar.
Para guru yang akan mengikuti pendidikan di FKIP Unlam ini, katanya akan memulai masa pendidikan pada Tahun ajaran 2016 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Teknis Dinas Pendidikan (Disdik) Hulu Sungai Utara Akhmad Radhani di Amuntai, Sabtu, mengatakan, kerja sama tersebut juga sebagai upaya untuk menyamakan (melinierkan) pendidikan sekitar 200 guru Sekolah Dasar, agar para guru ini bisa ikut program sertifikasi.
Menurut Akhmad, sesuai kebijakan kementerian pendidikan, guru yang akan ikut sertifikasi harus melinierkan latar pendidikannya, khususnya guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus pegawai negeri.
"Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara sudah lebih dulu dibanding Dinas Pendidikan Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, untuk berinisiatif bekerja sama dengan FKIP Unlam dalan melinierkan pendidikan guru," kata Radhani.
Radhani mengatakan, melalui kerja sama dengan FKIP Unlam, sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka, diharapkan kualitas pendidikannya akan lebih terjamin, bagi program linier pendidikan guru tersebut.
"Kita sudah melakukan pembicaraan dengan Pembantu Dekan I FKIP Unlam, dan mendapat persetujuan, Insya Allah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua belah antara ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara dengan Dekan FKIP Unlam," katanya.
Radhani menerangkan, sebanyak 200 tenaga guru SD di Hulu Sungai Utara belum disamakan (linierkan) latar belakang pendidikan mereka dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa di sekolah.
Padahal, kata dia, bagi guru yang ingin mencapai serifikasi harus memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan pelajaran yang diberikan.
"Apalagi bagi guru yang belum berlatar belakang pendidikan sarjana (S1), sangat perlu mengikuti program linier ini," imbuhnya.
Sesuai Undang-undang Pendidikan nomor 14 tahun 2005, jelas Radhani para guru minimal harus berlatar belakang pendidikan sarjana (S1) agar bisa terus mengajar.
Para guru yang akan mengikuti pendidikan di FKIP Unlam ini, katanya akan memulai masa pendidikan pada Tahun ajaran 2016 mendatang.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015