Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan menyiapkan 300 kantong tes GeNose C19 perhari untuk calon penumpang pesawat terbang.

"Jadi mulai besok kami buka layanan tes GeNose C19 bagi calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan udara," terang General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin Amiruddin Florensius, Kamis.

Ditegaskan dia, layanan GeNose C19 hanya sebagai pilihan bagi calon penumpang untuk mendapatkan surat keterangan bebas COVID-19, sehingga tes cepat antigen maupun PCR tes usap tetap berlaku.

Menurut Amiruddin, GeNose C19 memiliki sejumlah keunggulan di antaranya kecepatan prosesnya hingga harga yang relatif lebih murah yaitu Rp40 ribu.

"Tadi waktu kami tes estimasi waktu hanya sekitar sembilan menit mulai verifikasi data hingga tesnya. Namun jika tesnya saja hanya sekitar tiga menit. Ada aplikasi juga yang semakin mempercepat prosesnya," jelasnya.
General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin Amiruddin Florensius. (ANTARA/Firman)


Atas dasar itulah, diyakini Amiruddin adanya fasilitas GeNose C19 dapat mempercepat proses keberangkatan calon penumpang menuju ke pesawat tanpa harus khawatir lamanya prosedur tes COVID-19.

GeNose C19 diciptakan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan sebagai alat skrining COVID-19.

Cara kerjanya, GeNose C19 mengidentifikasi dengan cara mendeteksi volatile organic compound (VOC) yang terbentuk lantaran adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama napas. Sehingga seseorang diminta mengembuskan napas ke kantong khusus yang kemudian bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif COVID-19.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021