Barabai, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Tengah, meminta agar masyarakat tidak terhasuat oleh isu pembukaan perkebunan sawit dan tambang di daerah ini.

"Kabupaten Hulu Sungai Tengah kembali dihantam isu tambang batu bara dan pembukaan lahan sawit dalam skala besar, saya harap masyarakat tidak mudah terhasut," kata Bupati.

Dalam beberapa hari terakhir,  informasi tentang pembukaan lahan sawit, pertambangan dan dampak kerusakan lingkungan yang bakal ditimbulkan cukup gencar ditebar melalui media sosial.

"Isu tersebut  cukup meresahkan sejumlah elemen di HST. Padahal, RPJMD dan RTRW HST jelas tidak mengenal dua jenis komoditas yang bisa merusak bumi murakata," katanya.

Parahnya, anak sekolah yang memiliki media sosial ikut terhasut dengan kedua isu jelang pemilihan kepada daerah kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Pemeirntah, tambah Harun, menyadari bahwa  secara kultur, sosial, dan geografis, HST bukan lokasi pas untuk menambang.

Meredam inforamsi tersebut, Bupati dalam setiap kesempatan antara lain saat membuka turnamen Bulutangkis Bupati HST Cup 2015 di GOR Panjalu, Pajukungan Kecamatan Barabai,  maupun saat menjadi pembina Apel Gabungan di Halaman Kantor Bupati HST, memastikan bahwa informasi tersebut salah.

"Masyarakat HST sudah cerdas, semoga tidak mudah terhasut dengan isu tambang dan sawit yang ada di media sosial, kalau tidak tahu tentang komitmen itu berarti bukan orang HST," kata Bupati HST H Harun Nurasid mengklarifikasi isu izin penambangan batu bara di daerahnya.

Ia berharap, Dinas Pendidikan HST membantu menjelaskan perkara itu kepada seluruh siswa. Ia juga berharap, pejabat baik esselon II, III dan IV aktif menyelesaikan isu itu agar masyarakat tidak mudah terhasut.

Pemerintah Daerah, ujar Harun sudah lama memikirkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian dan
ekononi kerakyatan.

"Yang perlu diperhatikan sekarang adalah harga beras naik dan harga karet turun, itu jadi isu utama bukan tambang," tambahnya lagi.

Ia juga menyinggung penghargaan Adhikarya Pembangunan Nusantara dua kali berturut-turut dari Presiden adalah komitmen HST yang pro petani. Sedangkan Adipura adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk tidak mengelola pertambangan batu bara.

"Tidak ada sedikitpun dalam RPJMD dan RTRW memuat penambangan batu bara," tukas sebagai

Kepala  Bagian Humas dan Protokol Setda HST M Ramadlan juga angkat bicara. Menurutnya, pemerintahan sekarang tidak memiliki kebijakan menambang batu bara.

Kebijakan tanpa tambang itu berulang-ulang kali disampaikan bahkan sampai ke media skala nasional. Tanpa tambang, HST adalah daerah agraris yang mementingkan pertanian serta ekonomi produktif lainnya.

Sangat aneh, ujar Ramadlan, kalau isu batu bara dan sawit kembali mengemuka, nyatanya, HST berprestasi karena kebijakan mempertahankan ketahanan pangan dan jadi wakil Kalimantan.

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah tegas menolak tambang batu bara. Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah pasti paham dengan kebijakan tanpa tambang.

"Hati-hati dengan isu memecah belah masyarakat dan menimbulkan dampak ketidakpastian. Isu itu sangat menggelisahkan dan bisa menyesatkan yang bisa saja dimainkan oleh orang yang punya kepentingan tertentu," katanya

Pewarta: Fathurahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015