Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Harga karet di tempat petani Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, belakangan ini kian murah saja dan dinilai sudah terlalu rendah hanya sekitar Rp5.000 per kilogram.

"Harga karet di wilayah kami terlalu rendah, jauh dari ideal dibandingkan harga kebutuhan pokok," kata petani karet Norifansyah dan Marzuki di Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Minggu.

Mereka mencontohkan, harga karet sekitar Rp5.000 per kilogram, sementara harga gula pasir Rp13.000 per kilogram, padahal menurut mereka idealnya harga satu kilogram karet sebanding dengan harga satu kilogram gula pasir.

Harga karet yang murah tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini, walau harga tersebut cukup berfluktuasi tetapi tetap berada di kisaran yang murah, padahal sejarah keemasan karet ini pernah menyentuk harga Rp35.000 per kilogram di wilayah tersebut.

Menurut para petani ini, jika memang harga murah tersebut dikarenakan kulaitas produksi yang jelek maka mereka mengharkan pemerintah melakukan bimbingan, cara berproduksi yang baik hingga berkualitas bisa ditingkatkan, yang penting harga karet mahal.

Menurut mereka, berbagai upaya telah dilakukan termasuk memperbaharui jenis karet yang dibudidayakan yang sebelumnya jenis pohon karet kampung sekarang sudah diganti dengan jenis pohon karet yang unggul.

Kemudian tadinya diproduksi karet asalan sekarang sudah dirubah dengan jenis karet lum yang mampu memisahkan antara bakuan karet dengan sampah atau kontaminasi barang lain.

Dengan adanya berbagai upaya tersebut seharusnya harga membaik, tetapi sebaliknya justru terus turun dan konon harga karet di kabupaten ini paling rendah dibandingkan harga karet di kabupaten lainnya di Kalsel.

Berdasarkan catatan, jumlah kebun karet di kabupaten Balangan seluas sekitar 33.244 hektare terdiri dari kebun rakyat seluas 34.480 hektare, dan kebun swasta besar 536 hektare dengan produksi sekitar 23.746 ton per tahun.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015