Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Beberapa lokasi sentra buah-buahan di wilayah pedalaman Kalimantanb Selatan, seperti di wilayah Kupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, "kebanjiran" buah cempedak.


Hasil perjalanan wartawan Antara Kalsel, ke beberapa lokasi dua kabupaten tersebut, Minggu menyaksikan begitu melimpahnya produksi buah dari famili Moraceae, sehingga di lokasi kebun nyaris tak punya harga,

Seperti di sentra buah Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan produksi buah di kebun yang tumpang sari dengan tanaman karet tersebut begitu melimpah, sehingga bagi siapa saja yang mengunjungi lokasi tersebut dibolehkan oleh pemilik untuk metik buah matang lalu mengkonsumsinya sepuasnya tanpa harus bayar.

"Tahun ini buah begitu melimpah, sehingga jika lokasi kebun jauh dari kampung, maka banyak buah dibiarkan saja buah berguguran dan jatuh tergeletak di tanah tanpa ada yang mau mengmabilnya," kata Norifansyah pemilik kebun menuturkan.

Berdasarkan pemantauan setiap pohon cempedak memiliki buah yang "berundun" (banyak buahnya sampai ratusan biji per batang) nyaris semua pohon cempedak seperti itu, padahal jumlah pohon sulit dihitung dengan jari karena terlalu banyak.

Di kawasan tersebut sudah jadi kebiasaan menanam buah-buahan termasuk cempedak tumpangsari dengan tanaman pokok mata pencarian masyarakat yakni karet, sehingga setiap warga memiliki kebun karet sekaligus memiliki pohon cempedak.

Pada tahun ini mungkin lantaran musim hujan yang berkepanjangan memunculkan produksi buah yang melimpah, bahkan dari sejumlah buah cempedak tersebut tampak tak merata, ada yang sudah matang, tetapi ada pula buah yang masih kecil-kecil atau muda dan diperkirakan beberapa bulan baru matang.

"Kalau melihat buah di pohon maka kemungkin musim buah cempedak tahun ini akan panjang, mungkin sampai empat lima bulan," kata Norifansyah.

Harga buah cempedak saat ini kisaran Rp4.000,- per kilogram yang sudah berada di kampung, tetapi jika membeli ke kebun hanya sekitar Rp2.000,- saja per kilogramnya.

Bukan hanya buah cempedak yang melimpah tetapi juga terlihat pada buah rambutan, langsat (duku) dan buah-buahan lokal lainnya.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015