Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan akan membuka akses jalan sejumlah desa terisolir di Kecamatan Danau Panaggang dan Paminggir yang selama ini terputus akses jalan daratnya.


Kepala Bidang Bina Marga Agus Susiawanto di Amuntai, Jumat mengatakan proyek senilai Rp6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sedang disiapkan, untuk melanjutkaan pengurukan jalan dari Desa Namang Kecamatan Danau Panggang menuju Paminggir sepanjang 34 kilometer.

"Kita akan menghubungkan daerah-daerah di desa tersebut, melalui jalan setapak atau titiaan," katanya.

Menurut dia, saat ini sejumlah desa yang telah terbuka akses jalan darat melalui pembangunan jalan darat adalah Desa Sapala, Bararawa, Ambahai, Rintisan, Pal batu.

Kecamatan Danau Panggang dan Paminggir, merupakan kecamatan yang seluruh wilayahnya berada di daerah rawa, seperti danau, sehingga untuk bepergian warga harus memanfaatkan kapal kayu atau disebut kelotok.

Hanya saja, pada saat air surut pada musim kemarau, danau atau rawa tersebut mengering, sehingga warga tidak bisa bepergian, karena sebagian besar desa tersebut belum memiliki akses jalan darat.

Membuka warga desa yang terisolir tersebut, Pemerintah Kabupaten HSU telah memprogramkan pembangunan jalan darat di daerah tersebut, yang telah dilaksanakan di beberapa desa tersebut diatas.

Proyek pembangunan jalan darat, berupa jalan setapak atau disebut titian tersebut akan terus dilanjutkan di beberapa desa lainnya.

Menurut Agus, salah satu proyek jalan yang akan dilanjutkan adalah proyek jalan di Desa Namang. Proyek jalan Namang menuju Palbatu sebenarnya sudah dirintis sejak 2002, termasuk membangun jembatan rangka baja di Desa Namang senilai Rp4,1 miliar.

Terakhir di 2014 Dinas PU juga menerima DAK untuk lanjutan pembangunan jalan tersebut senilai Rp6 miliar.

Namun, katanya dana sebesar itu baru untuk menguruk tanah dan pasang batu di sisi jalan sepanjang 1.200 meter.

Ia menjelaskan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah HSU yang di dominasi lahan rawa memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, karena harus diuruk tanah dan pemasangan dek batu di dua sisi jalan.

Untuk 2015, Agus mengaku belum bisa memastikan panjang jalan yang akan diselesaikan karena belum menghitung biaya pembangunannya disebabkan harga bahan dan alat sudah naik.

Namun seiring tekad Bupati HSU yang ingin menyelesaikan pembangunan jalan tersebut di masa jabatan satu perideo ini, agus memperkirakan pembangunan jalan akan selesai selama dua tahun lagi.

Salah satu desa yang sudah lebih terbuka akses transportasi menuju Kota Amuntai ibu kota Kabupaten HSU yakni Desa Pinangkara dan Mawar Sari Kecamatan Amuntai Tengah karena sudah dibangun titian beton ke wilayah desa tersebut.

"Namun untuk 2015 proyek jalan titian itu belum bisa kita lanjutkan, karena sementara kita prioritaskan kelanjutan membuka akses desa terisolir di Kecamatan Paminggir," jelasnya.

Disebutkan, apabila tiba musim kemarau sebagian desa di Kabupaten HSU yang biasanya terhubung melalui transportasi air,menjadi terisolir akibat lahan kering sedangkan akses jalan belum terbangun menuju jalan utama.

"Dengan dibangun jalan ini, akses jalan juga lebih cepat dibanding transportasi air seperti sehingga aktivitas dan perekonomian warga bisa berkembang lebih cepat".

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015