Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Rahmat meminta para guru untuk ikut mewaspadai banjir yang ada di daerahnya demi keselamatan seluruh siswa.

Menurut Rahmat, di Amuntai, Senin, hingga kini belum ada permintaan libur sekolah dari para kepala sekolah, khususnya di Kecamatan Banjang dan Amuntai Utara, yang kawasannya lebih dulu terendam banjir.

Meski tidak ada permintaan libur, namun Rahmat sudah menginstruksikan UPT di dua kecamatan tersebut, untuk mengirim pertugas di lapangan guna memantau kondisi banjir di sejumlah lokasi sekolah.

"Kita khawatir, kondisi jalan menuju sekolah dan lingkungan sekolah membahayakan siswa jika tidak diliburkan, jadi kita kirim pengawas UPT untuk mengecek kondisi sekolah meski tidak ada permintaan libur dari kepala sekolah," kata Rahmat.

Rahmat menuturkan, meski sekolah berada di kawasan banjir, belum tentu transportasi atau jalan menuju sekolah terputus atau membahayakan siswa.

Sebaliknya ada juga kawasan yang belum terendam banjir namun sarana jalan dan lingkungan sekolah terendam banjir dan membahayakan, maka siswa terpaksa diliburkan.

Rahmat berharap kepala sekolah tidak mengambil resiko membiarkan siswa tetap sekolah, jika kondisi banjir memang sudah membahayakan mereka.

Sebab, kata Rahmat, berdasarkan cerita stafnya yang pernah mengajar di SMP Banjang siswa tidak pernah diliburkan padahal sedang puncaknya banjir.

"Siswa mencari jalan alternatif agar tetap bisa bersekolah, karena kepala sekolah memang tidak meliburkan," kata Rahmat.

Ia menegaskan, disamping menunggu hasil pantauan pengawas UPT ke sejumlah lokasi sekolah yang rawan banjir, dinas pendidikan masih menunggu permintaan libur dari pihak kepala sekolah

Yusi, warga Desa Guntung menuturkan, pada Sabtu (14/2) air mulai merendam puluhan rumah warga. Banjir berasal akibat luapan Sungai Balangan yang sampai ke wilayah Kecamatan Amuntai Utara.

Ia memperkirakan, genangan air sampai merendam rumah warga akibat peninggian badan jalan di desa tersebut, sehingga air limpahan dari Sungai Balangan tertahan di pemukiman warga, padahal desa lain di sekitar bantaran Sungai Tabalong belum satu pun yang tergenang banjir.

Berdasarkan pantauan, luapan Sungai Balangan juga sudah merendam pemukiman warga di Kota Amuntai, seperti Kelurahan Murung Sari, Jalan Kuripan dan Jalan Sukmaraga Amuntai, dan Kelurahan Kebun Sari Amuntai.

Pewarta: Edi Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015