Batulicin, (Antaranews Kalsel ) - Pabrik kelapa sawit Koperasi Perkebunan Sinar Kencana, di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, murni milik anggota.


"Rencana awal dana pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) Koperasi Perkebunan (Kopbun) Sinar Kencana, 35 persen berasal dari anggota dan 65 persen diharapkan dari lembaga perbankan, ternyata bank tidak bersedia membiayai sehingga seluruh pembangunan dibiayai anggota," kata Ketua Koperasi Perkebunan Sinar Kencana Amin Nugroho, di Batulicin, Rabu.

Dikatakan, akibat tidak bersedianya BRI, biaya pembangunan pabrik jadi melonjak hingga beberapa persen, dari Rp120 miliar naik menjadi Rp130 miliar.

Naiknya pembiayaan tersebut, Kopbun terpaksa menerbitkan saham tambahan, yang semula hanya 16.800 lembar menjadi 55.000 lembar untuk dijual kepada anggota.

"Harga saham dijual dengan harga Rp2,5 juta per lembar ditambah biaya administrasi Rp100.000 per lembar," tambahnya.

Saat ini, kata Amin, proses pembangunan pabrik sudah mencapai kisaran 85 persen - 90 persen. Molor dari rencana awal yang diprediksi hanya sekitar 1,5 tahun menjadi 2 tahun.

"Insya Allah April 2015, pabrik sudah selesai dibangun, dan mudah-mudahan bisa diresmikan bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Tanah Bumbu," tutur dia.

Amin menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PKS Kopbun yang memiliki kapsitas 30 ton per jam tersebut, koperasi telah memiliki kebun sawit yang sudah produksi seluas 6.500 hektare.

  "Lahan perkebunan tersebut murni milik anggota," paparnya.    

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015