Ketika sebagian warga bangsa masih dihadapkan kepada berbagai informasi terkait persoalan "KPK Vs Polri" atau bisa juga disebut antar oknum kedua lembaga negara tersebut, masyarakat Kalsel lebih khusus Kotabaru dikejutkan dengan informasi tentang kegaduhan saat berlangsung rapat paripurna di DPRD Kabupaten Kotabaru.

Sejumlah media termasuk media nasional seperti televisi bahkan menempatkannya sebagai salah satu "Headline News" dengan judul "Bupati Bersitegang Dengan DPRD" sehingga informasi itu menyebar dan membuat orang yang mengetahui info tersebut terkejut dan terheran-heran.

"Apa gerang yang terjadi?," kata seorang warga Banjarmasin keturunan orang tua asal Kotabaru ketika membaca sejumlah koran terbitan Banjarmasin yang menempatkan berita dan foto tentang ketegangan tersebut sebagai info utama (headline).

Bagaimana bisa terjadi hal seperti itu diantara pejabat eksekutif dan legislatif?, Apalagi saat rapat formal yang berlangsung di gedung DPRD, kalau berdebat hingga saling ngotot mengeluarkan pendapat mungkin sudah sering disaksikan dalam beberbagai kesempatan di media televisi.

"Tetapi kalau berdebat atau argumentasi hingga sampai menyulut emosi bahkan bersitegang dan nyaris adu jotos, rasanya sangat jarang terjadi di daerah kita Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai masyarakat yang agamis dan humanis dan bersahaja," kata salah seorang teman.

Berdasarkan informasi yang tersiar luas, ketegangan bahkan menjurus keributan tersebut terjadi saat kegiatan di DPRD Kotabaru dengan materi rapat dengar pendapat (hearing) yang dihadiri manajemen PT Buana Karya Wiratama (BKW), Kepala Dinas Bina Marga, M Riduan, Konsultan dan masyarakat Lontar, Selasa.

Dipengujung hearing terjadi insiden ketegangan antara bupati dengan anggota dewan dari Fraksi PKS, H. Sahidudin. Hal itu bermula ketika bupati saat memaparkan keseriusannya membangun Kotabaru sejak awal menjabat, namun oleh anggota dewan periode dulu (2009-2014) banyak memangkas anggaran yang diusulkan, sehingga ada kendala menuntaskan perbaikan jalan.

Atas ucapan bupati itu, H Sahidudin merasa tersinggung dan tidak terima kalau dikatakan dewan terdahulu memangkas anggaran. Menurutnya dewan tidak pernah memangkas anggaran pemda, kecuali pekerjaan jalan di belakang Poltek di Sungai Paring yang dianggap masih belum jelas status hibahnya.

Karena masing-masing tidak terima argumentasinya dibantah, maka kedua belah pihak terpicu sama-sama melontarkan suara dengan nada tinggi dan beranjak dari kursi mereka dengan saling berhadap-hadapan, namun akhirnya berhasil dilerai anggota dewan lain yang hadir dalam forum tersebut.

Atas kejadian tersebut, ketua dewan selaku pimpinan rapat menutup acara, sementara bupati dikawal aparat kepolisian dan satpol PP kembali ke kantor bupati, sementara H Sahidudin diajak oleh rekan anggota dewan menuju ruang Komisi III.

Terkait dengan status hibah ruas jalan belakang Poltek yang menjadi perdebatan saat hearing tersebut, membuat Bupati Kotabaru Irhami Ridjani keesokan harinya Rabu (28/1) menyerahkan salinan dokumen hibah dari pihak ketiga atas pembangunan jalan belakang Poltek Kotabaru kepada Ketua DPRD Hj. Alfisah.

Fotofopi bundel dokumen terkait hibah lahan pembangunan jalan belakang Poltek tersebut juga beiris Keputusan Bupati Kotabaru Tentang Status Jalan di Belakang Poltek yang menurut informasi dokumen asli sebenarnya sudah pernah diserahkan kepada DPRD pada 14 Agustus 2013.

Dengan adanya informasi dan penjelasan yang terkuak pascaketegangan di DPRD Kotabaru tersebut, salah seorang tokoh masyarakat yang juga pengusaha di Kotabaru menyatakan, kalau mau melihat positifnya, maka apa yang terjadi dua hari lalu di Kotabaru sebagai wujud dari saking semangatnya untuk sama-sama membangun Kotabaru.

"Saya melihat pihak eksekutif dan legislatif sama-sama semangat ingin mewujudkan dengan cepat pembangunan di Kabupaten Kotabaru, sehingga terjadi sedikit gesekan yang mungkin dapat diambil hikmahnya," kata dia.

Salah satunya adalah dibutuhkan keterbukaan semua pihak dalam mendukung semangat para pihak dalam mewujudkan pembangunan Kabupaten Kotabaru.

Semoga semua pihak dapat memberikan kontribusi termasuk warga masyarakat dalam mendorong pembangunan Kabupaten Kotabaru yang lebih maju terutama dengan kekayaan yang dimiliki disektor kemaritiman./A

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015