Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H.Achmad Fikry menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dipimpin Wakil Ketua H. Iberahim Noor bersama anggota komisi yang berjumlah delapan orang, beserta beberapa staf Sekretariat DPRD Kalsel.

Wakil Ketua Komisi IV H. Iberahim Noor, di Kandangan, tujuan dari kunker tersebut dalam rangka terkait rencana persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah di seluruh Kalsel, pada Bulan Juni 2021 mendatang.

"Saya kira untuk kabupaten HSS, mereka sangat siap karena sebelum itu dilaksanakan mereka juga sudah pernah pengajaran selama COVID-19 ini dengan pengajaran tatap muka," katanya, beberapa waktu lalu, bertempat di Aula Rakat Mufakat Setda HSS.

Dijelaskan dia, untuk kebijakan dari Provinsi harus ditutup kembali dan harus menunggu instruksi dari provinsi, mereka membuka menutup kembali dan sampai ini mereka belum membuka pembelajaran tatap muka.

Kabupaten HSS dinilai sudah sangat siap, karena sudah berpengalaman, dan pihaknya akan sampaikan untuk bahan kajian DPRD Kalsel dari Kabupaten HSS penanganannya sangat bagus dari kabupaten-kabupaten yang pernah dikunjungi.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Rutan Kandangan sasar 54 orang petugas

Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan sesuai dengan surat yang disampaikan, untuk memantau kegiatan pembelajaran tatap muka selama COVID-19 di HSS, pembelajaran tatap muka, di HSS sangat sensasional sekali itu pernah dibuka berapa kali pertemuan.

Menurut dia, pembelajaran tatap muka itu pernah dimulai pada tanggal 4 Januari 2021 meskipun Dinas Pendidikan mengajukan kepada kami tanggal 7 Desember 2020 permohonannya.

"Tapi kami masih minta memantapkan lagi, Dinas Pendidikan untuk menyiapkan berbagai fasilitas yang harus di disediakan sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya.

Dan pada tanggal 4 Januari 2021 sudah dimulai tatap muka yang pertama, dan untuk memastikan tatap muka itu berjalan dengan baik semua kepala dinas sampai camat dan satgas kecamatannya, kepala desa dan satgas desa memantau proses belajar mengajar di sekolah.

Dari pantauan di lapangan, semuanya berjalan dengan baik, semua fasilitas telah disiapkan mulai tempat cuci tangan pakai sabun, di sekolah jaga jarak dan itu sangat tergantung dengan kebijakan sekolah.

Baca juga: ASN HSS antusias ikuti program vaksin COVID-19

Diterapkan pula adanya sistem shift, ada sistem pergantian hari, tetapi tidak ada ruangan yang dipakai dua kali, meskipun dipakai tetap dilakukan penyemprotan oleh sekolah.

"Alhamdulillah selama proses belajar tidak ada yang terkonfirmasi baik guru maupun siswanya, jadi sampai yang paling ujung pun yang berbatasan dengan Hulu Sungai Utara, di Desa Hakurung kita lihat juga sama memakai protokol kesehatan, jadi bukan berarti yang dikota saja sampai yang dipojok pun juga,” katanya.
.
Disampaikan juga, belajar selama satu minggu setelah itu ada kebijakan dari pusat untuk melakukan pembatasan skala mikro dan provinsi pun mengeluarkan kebijakan itu.

Salah satu kebijakan mikro tidak diperkenankan belajar tatap muka, meskipun sekali lagi ada SKB itu kewenangan tatap muka diserahkan kepada kepala daerah masing-masing.

Tapi karena kebijakan pusat sudah skala mikro, provinsi sudah skala mikro tentu kabupaten bagian dari provinsi harus kebijakannya sama, sehingga program tatap muka di HSS hentikan kembali sampai sekarang ini.

“Untuk menyiasati proses belajar mengajar, kami manfaatkan berbagai media, belajar melalu radio di sini punya radio swasta juga pernah kita lakukan dan belajar dikunjungi oleh guru ke sekolah ke rumah-rumah itu juga pernah kita lakukan,” katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021