Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Forum Komunikasi Kerukunan Masyarakat Saijaan (FKKMS) Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, memberikan penghargaan dan bantuan kepada nelayan yang berhasil menemukan mayat korban pesawat Airasia QZ8501.


"Penghargaan dan bantuan berupa uang tunai juga diberikan kepada nelayan yang menemukan puing-puing Pesawat Airasia," kata Ketua Forum Komunikasi Kerukunan Masyarakat Saijaan Kotabaru," kata H M Kesuma, di Kotabaru, Selasa.

Penghargaan dan bantuan diserahkan oleh Ketua Dewan Pembina Forum Komunikasi Kerukunan Masyarakat Saijaan Kotabaru, yang juga Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani.

Dikatakan, sebanyak 13 orang nelayan yang mendapatkan penghargaan, terdiri dari, lima orang nelayan yang menemukan dua mayat tahap pertama, satu orang nelayan yang menemukan satu mayat tahap kedua, dan enam orang nelayan yang menemukan puing-puing Pesawat Airasia QZ8501 berupa moncong pesawat.

"Pemberian penghargaan dan bantuan uang tunai tersebut, untuk motivasi masyarakat Kotabaru, agar mau menolong setiap ada korban musibah," terang Suma yang enggan menyebutkan jumlah bantuan tunai.

Karena, lanjut Suma, masih ada masyarakat takut atau enggan memberikan pertolongan kepada korban musibah apapun, dengan alasan bermacam-macam.

Sementara itu, tiga mayat korban Airasia yang ditemukan Sudirman nelayan Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru, pertama mayat perempuan sudah tidak memiliki lengan tangan kiri, dan tangan kanan putus, sudah sulit untuk dikenali.

Kedua, ditemukan mayat laki-laki mengapung dengan posisi telentang menghadap langit dengan kondisi wajahnya tinggal tengkorak, bola mata hilang, pergelangan tangan kiri dan kanan putus, badan sudah membengkak.

Ketiga, Ibnu menemukan mayat anak perempuan diperkirakan berumur lima tahun, terapung di sekitar jembatan Pelabuhan Desa Maradapan.

Saat ditemukan mayat anak prempuan tersebut kondisinya sudah tidak berkepala, kedua tangan putus, kedua kaki putus di lutut, dan mengenakan celana jeans pendek warna biru.

Ketiga mayat tersebut Sabtu sekitar pukul 08.05 Wita diterbangkan ke Juanda, Surabaya, untuk proses identifikasi.

  Sedangkan moncong pesawat ditemukan seorang nelayan asal Dusun Karang, Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru, Nita pada Senin (19/1) sekitar pukul 11.15 Wita.    

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015