Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Dinas Bina Marga Pemkot Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memperhatikan keluhan warga Sungai Gampa berkenaan dengan kerusakan parah jalan sepanjang lima kilometer di desa tersebut.

"Kami sudah memperoleh laporan mengenai kerusakan Jalan Desa Sungai Gampa, dan itu akan menjadi perioritas di perbaiki," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Riduan Sofyan di Banjarmasin, Senin.

Hanya saja, katanya, untuk memperbaiki jalan tersebut tak bisa seperti daerah lain karena Desa Sungai Gampa termasuk wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Karena itu bila jalan ke arah itu mulus maka akan berkembang perumahan penduduk yang mengurangi wilayah RTH.

Oleh karena itu, perbaikan Jalan Sungai Gampa mungkin akan dikerjakan sedemikian rupa menyesuaikan dengan wilayah tersebut sebagai wilayah RTH. Perbaikan akan dilakukan segera setelah adanya kordinasi dengan berbagai pihak.

Sebelumnya sejumlah warga Desa Sungai Gampa mengeluhkan rusak parahnya jalan yang menuju ke desa mereka, sehingga mereka merasa terisolasi.

"Kami benar-benar menderita, karena jalan menuju ke desa kami sekitar tiga kilometer dari pusat kota ini, benar-benar rusak parah," kata Kai Anang.

Menurut Kai Anang, jalan tersebut dari dulu memang rusak tetapi tak separah sekarang yang nyaris tak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda dua.

Kerusakan jalan yang tambah parah tersebut terjadi saat musim hujan yang berkepanjangan ini, dimana badan jalan selalu tergenang air dan setelah dilalui kendaraan roda dua dan sepeda akhirnya kerusakan kian parah dan sekarang praktis hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.

Dengan kondisi jalan rusak itu akhirnya warga lebih banyak menggunakan jalan sungai yang tidak cepat dan lancar, katanya lagi dan warga merasa hal ini sebagai bentuk penganak tirian Pemkot Banjarmasin terhadap desa meraka karena tak pernah ada perbaikan jalan sementara desa-desa lain di kota ini sudah memiliki jalan beraspal dan mulus hingga memudahkan warga ke mana-mana menggunakan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, warga Sungai Gampa berharap warga mereka jangan dianaktirikan. Mereka seharusnya memperoleh pelayanan pembangunan yang sama dengan daerah lain di kota berpenduduk sekitar 700.000 tersebut.

Apalagi, di Desa Sungai Gampa ada sekolah dan Puskesmas yang relatif banyak pegawai dan guru serta anak murid bulak-balik ke kota melalui jalan yang becek dan berlubang berat itu.

Padahal, Sungai Gampa juga merupakan lumbung produksi pertanian berupa padi dan jeruk, dan beberapa waktu lalu dilakukan panen raya oleh Wali Kota Haji Muhidin.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015