Paringin, (AntaranewsKalsel) - Masyarakat Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, menggelar pesta budaya adat Dayak Meratus di Kampung Wisata Desa Kapul, Kecamatan Halong, dengan menampilkan aneka seni budaya adat setempat.

Dalam aruh adat ini dihadiri utusan suku Dayak dari Kabupaten Balangan, Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu, Banjarmasin, dan Banjarbaru, kata Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Balangan Mandan di Paringin, Selasa.

Ia mengungkapkan tujuan dari digelarnya aruh adat suku dayak Meratus ini agar masyarakat mengenal lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat dayak Meratus, penghuni hutan Meratus yang merupakan salah satu hutan yang menjadi penyangga paru-paru dunia.

"Selama ini mungkin kita sudah cukup dikenal baik di wilayah Kalimantan dan sebagian pulau di Indonesia karena itu untuk lebih memperkenalkan budaya adat dayak kita gelar pesta budaya adat ini kami berharap lebih banyak masyarakat yang mengenal kami, bahkan hingga internasional," ujarnya.

Berbagai keahlian yang merupakan budaya asli suku dayak dipertunjukkan dalam Gelar Pesta Budaya Adat Dayak Meratus di Balangan, baik keahlian mereka dalam menggunakan sumpit, membuat tato, mandau dan kerajinan tangan lainnya, termasuk tari-tarian.

Mahdan menambahkan aruh adat ini akan menjadi agenda tahunan yang digelar dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga masyarakat umum bisa menjadwalkan kunjungan wisatanya jauh-jauh hari untuk melihat secara langsung aruh adat dayak Meratus.

Dalam pesta budaya adat dayak meratus tersebut, nampak di tengah kerumunan wisatawan asing yang berprofesi sebagai wartawan, yaitu dari Australia, Newyork serta Singapura.

Bupati Balangan H Sefek Effendie mengungkapkan, kita sengaja mendatangkan wartawan asing, supaya budaya khas yang ada di Bumi Sanggam julukan Kabupaten Balangan bisa dipromosikan ke negaranya masing-masing.

"Semoga suatu saat masyarakat di negara para wisatawan asing menjadikan Balangan sebagai salah satu tempat destinasi wisata budaya yang unik dan menarik," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Balangan H Sefek Effendie, meresmikan sanggar seni budaya (wadian tambai) serta rumah singgah yang dibangun oleh PT. Adaro, di desa mamegang-urin.

Rizki Dartaman, External Relations Division Head PT Adaro Indonesia mengatakan, PT. Adaro sangat mensuport sepenuhnya kegiatan pelestarian budaya adat dayak meratus ini.

"Adaro mendukung sepenuhnya kegiatan ini, sebagai wujud kepedulian melestarikan budaya lokal, karena kami ingin, pasca tambang nanti budaya lokal dapat lestari secara mandiri" ungkapnya.

Iky salah satu photografer lokal mengatakan, acara ini cukup menarik dan sangat menghibur, selain unik juga sangat jarang ditemui di kehidupan sehari-hari.

"Acara ini harus dilestarikan serta dikembangkan, harus ada pembenahan yang lebih baik, baik dari segi kenyamanan pengunjung, lapangan tempat digelar upacara adat, serta totalitas aksesoris asli adat dayak agar budaya asli yang lama benar-benar terasa," katanya.

Pagelaran budaya adat dayak meratus digelar di Desa Kapul Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan atas kerjasama Warga adat Dayak Meratus, Pemerintah Kabupaten Balangan, Bank Kalsel serta PT. Adaro Group.

Seluruh rangkaian kegiatan diisi dengan berbagai seni yang berasal dari budaya asli adat dayak.

Para pengunjung dihibur dengan lomba budaya berburu dengan sumpit, serta tarian-tarian khas dayak yang menghibur, indah dan mendebarkan.

Bukan hanya itu, pengunjung yang memadati Desa Kapul juga dimanjakan dengan beraneka ragam buah-buahan langka yang hanya bisa didapat di dalam hutan Meratus tersebut, dengan berbagai varian rasa yang tidak kalah dari buah-buahan yang sering ditemui di kota dan pasaran.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015