Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) meluncurkan program pendampingan ekspor bagi 240 Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya sektor makanan dan jasa teknologi informasi melalui program Womanin Trade for Inclusive Sustainable Growth(WITISG).
Program ini merupakan hasil kerja sama Kemendag dengan Trade Facilitation Office (TFO) Kanada dan menjadi bagian dari rangkaian kerja sama yang diinisiasi tahun 2020.
“Diharapkan melalui dukungan tenaga ahli TFO Kanada yang memiliki perspektif global dan bisnis yang berkelanjutan bagi eksportir perempuan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Kegiatan diikuti sekitar 350 peserta melalui aplikasi zoom dan disiarkan melalui kanal youtube Kemendag.Kasan menjelaskan ruang lingkup kerja sama meliputi dukungan promosi ekspor Indonesia yang mencakup perdagangan produk dan jasa, membantu pengembangan pasar dan promosi produk makanan dengan memanfaatkan metode promosi inovatif, seperti pameran virtual serta memberikan informasi yang ditujukan untuk mendukung pengembangan ekspor terutama di pasar Kanada.
Dikatakan Kasan, pada program ini UKM terpilih akan diberikan pembinaan secara langsung oleh tenaga ahli Kanada dan diikutsertakan pada program misi dagang, misi dagang virtual, misi pembelian, serta pameran dagang di Kanada dan Amerika Serikat.
UKM juga mendapat fasilitas melalui Program Market Entry Study mengenai strategi untuk memasuki pasar Kanada, pembinaan bagi Trade Support Institutions (TSIs) melalui pembinaan lokal trainer pada Training of Trainers (ToT), lokal Gender Equality and Social Inclusion (GESI), serta konsultasi melalui lokakarya peningkatan kapasitas untuk anggota dewan dan manajemen TSIs.
“Situasi bisnis global di era ini telah bergeser ke fase baru dimana kreatifitas dan inovasi menjadi hal yang harus ditekankan. Konsumen memiliki banyak sekali pilihan dan menjadi lebih selektif dalam memilih produk. Pemasok dituntut lebih keras dalam menghadirkan sebuah produk, baik dengan membangun relasi yang baik dengan konsumen, serta peduli dengan isu gender dan lingkungan,” terang Kasan.
Sementara itu Direktur Tipmen mengungkapkan TFO berkomitmen memberikan pendampingan pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia untuk memasuki pasar Kanada. Salah satunya, melalui peningkatan kapasitas perdagangan terutama pada masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19.
Produk makanan, khususnya makanan olahan merupakan salah satu produk unggulan untuk mendukung pertumbuhan sektor perdagangan di Indonesia.
Pada Januari—Oktober 2020, ekspor makanan olahan Indonesia tercatat sebesar 6,16 miliar dolar AS. Sementara di pasar Kanada, pada 2020 ekspor makanan olahan Indonesia tercatat 34,39 juta dolar AS atau naik 38,84 persen dibanding tahun sebelumnya.
Untuk jasa teknologi informasi, Indonesia memiliki potensi jasa aplikasi dan gim. Pada sektor ini terdapat 12.441 pelaku bisnis dan subsektor yang berkontribusi terhadap PDB sebesar 1,93 persen.
Untuk sektor animasi dan video, Indonesia memiliki 2.418 pelaku bisnis dan berkontribusi sebesar 0,18 persen terhadap PDB. Pertumbuhan di sektor ini cukup tinggi yakni sebesar 10,30 persen. Pendapatan terbesar berasal dari jasa animasi domestik, diikuti jasa ekspor animasi dan jasa kekayaan intelektual (kekayaan intelektual/IP) animasi.
Total ekspor Indonesia ke Kanada pada 2020 tercatat sebesar 789 juta dolar AS dengan tren positif sebesar 1,95 persen selama periode 2016—2020. Produk ekspor utama Indonesia ke Kanada pada 2020 antara lain karet, cokelat, alas kaki olah raga, turbin, dan ban.
Sedangkan total impor Indonesia dari Kanada sebesar 1,6 miliar dolar AS pada 2020 atau turun 12,14 persen dari tahun sebelumnya. Produk impor utama dari Kanada ke Indonesia antara lain sereal, pupuk, bubur kayu, biji kedelai, bijih besi, dan konsentrat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021