Kepala Rutan Kelas II B Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Jeremia Leonta mengatakan ada dugaan kaburnya empat nara pidana (Napi) dari Rutan Kandangan karena adanya bantuan pihak luar.

Hal tersebut terindikasi dengan ditemukannya tali dengan ukuran panjang.

Ia mengatakan, tali yang panjang tersebut mungkin dilempar dari luar atau dari Terminal Kandangan, kemudian di atas diikat dan mereka turun, dengan tali berukuran sekitar empat meter tersebut.

"Begitupun untuk selimut sepertinya telah dipersiapkan, kita setiap hari deteksi dini dengan razia, tiap razia tidak pernah ditemukan tali seperti itu begitu panjang," katanya, saat menyampaikan keterangan, Selasa (2/3) sore.

Dijelaskan dia, razia dilakukan pada pagi dan sore di setiap kamar, dan pastinya di kamar 5 tempat para napi tersebut ditahan, orangnya banyak maka tidak mungkin juga mereka menyulam tali tersebut di sana.

Baca juga: Panjat tembok belakang Rutan Kandangan, empat napi kabur

Maka diperkirakan tali tersebut dari luar, dan untuk selimut karena itu tempatnya untuk tempat jemuran dan di samping ada warga terserang penyakit kulit di dalam rutan, semua pakaian dan selimut lagi dijemur.

Dan diperkirakan selimut inilah yang diambil juga oleh para napi kabur dengan tujuan menutup pagar kawat berduri dan ini kemungkinan besar dilakukan.

"Hukuman dari ke empat napi kabur ini juga tergolong tidak terlalu lama, ada yang paling tinggi tiga tahun dan rendah satu tahun enam enam, jadi di tahun 2022 akan bebas," katanya.

Para napi tersebut nantinya akan dilakukan sidang menetapkan kesalahannya mereka, dan dimasukn ke dalam register, tidak menambah hukuman dan mereka akan menjalani yang ada, tapi tentu tidak mendapatkan hak-haknya, seperti remisi dan lainnya.

Ke depan pihaknya akan melakukan sterilisasi daerah yang memang amat rawan, karena dua atau empat orang berkeinginan melarikan dengan batang besi digoyang atau lainnya akan lepas.

Baca juga: Empat napi Rutan Kandangan kabur, ternyata begini kronologisnya

Kalau lepas dan ada keinginan lebih tinggi melarikan diri, sehingga akan membengkokkannya lagi, sehingga masuk satu-satu, dan kalau gemuk tidak bisa lewat, yang kurus-kurus bisa lewat.

"Di Rutan Kandangan ada empat pos penjagaan atau menara, karena kekurangan personil hanya ditempatkan satu personil jaga, di pos empat," katanya.

Selama ini memang pos empat tersebut merupakan sudut bangunan dan paling rawan, karena disamping sunyi ada salon dan mushala.

Tapi pihaknya tidak menyangka ternyata para napi tersebut melarikan diri melalui pos tiga, padahal pos tiga tersebut berada di belakang keramaian atau menghadap terminal dan Pasar Kandangan.

Dari kejadian ini, Rutan Kandangan juga akan menyampaikan permohonan kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk pengadaan CCTV, karena belum ada CCTV yang terpasang sehingga untuk memudahkan petugas dalam pengawasan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021