Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan bulan Februari 2021 mencapai 0,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,15 atau terjadi peningkatan dibanding bulan sebelumnya.
Siaran pers diterima Antara di Kota Banjarbaru, Selasa, seluruh kota di Kalsel mengalami inflasi yakni Banjarmasin sebesar 0,59 persen, Tanjung sebesar 0,33 persen dan Kotabaru sebesar 0,09 persen.
"Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, Kalsel pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen sedang tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,65 persen," ujar Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud.
Disebutkan, inflasi terjadi karena kenaikan harga ditunjukan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok kesehatan
Kenaikan masing-masing 1,31 persen
dan 1,05 persen, kemudian dari seluruh kelompok pengeluaran hanya
satu kelompok mengalami penurunan yakni rekreasi, olahraga dan budaya sebesar (-0,45).
Sementara kelompok lain mengalami kenaikan bervariasi dengan nilai di bawah 1 persen, kecuali kelompok pendidikan dan kelompok informasi komunikasi yang tidak mengalami perubahan.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel antara lain bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, bubur, mobil dan nasi dengan lauk," sebut kepala BPS Kalsel.
Sementara itu, perbandingan inflasi antarkota di Pulau Kalimantan terdapat 8 kota IHK mengalami inflasi dan 4 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar 0,59 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kotabaru dan Pontianak sebesar 0,05 persen. Kota yang mengalami deflasi terdalam adalah Sintang dan Tanjung Selor sebesar 0,13, sementara deflasi terendah Kota Tarakan 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK di Indonesia, tercatat 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 1,12 persen dan inflasi terendah terjadi di Sumenep dan Tasikamalaya 0,02 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Siaran pers diterima Antara di Kota Banjarbaru, Selasa, seluruh kota di Kalsel mengalami inflasi yakni Banjarmasin sebesar 0,59 persen, Tanjung sebesar 0,33 persen dan Kotabaru sebesar 0,09 persen.
"Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, Kalsel pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen sedang tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,65 persen," ujar Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud.
Disebutkan, inflasi terjadi karena kenaikan harga ditunjukan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok kesehatan
Kenaikan masing-masing 1,31 persen
dan 1,05 persen, kemudian dari seluruh kelompok pengeluaran hanya
satu kelompok mengalami penurunan yakni rekreasi, olahraga dan budaya sebesar (-0,45).
Sementara kelompok lain mengalami kenaikan bervariasi dengan nilai di bawah 1 persen, kecuali kelompok pendidikan dan kelompok informasi komunikasi yang tidak mengalami perubahan.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel antara lain bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, bubur, mobil dan nasi dengan lauk," sebut kepala BPS Kalsel.
Sementara itu, perbandingan inflasi antarkota di Pulau Kalimantan terdapat 8 kota IHK mengalami inflasi dan 4 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar 0,59 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kotabaru dan Pontianak sebesar 0,05 persen. Kota yang mengalami deflasi terdalam adalah Sintang dan Tanjung Selor sebesar 0,13, sementara deflasi terendah Kota Tarakan 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK di Indonesia, tercatat 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 1,12 persen dan inflasi terendah terjadi di Sumenep dan Tasikamalaya 0,02 persen.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021