Asap pekat dari cerobong Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Berlian Inti Mekar (BIM) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, selama beberapa hari ini mulai dikeluhkan warga sekitar karena mencemari udara terutama yang berada di Kampung (Desa) Dayun.

Salah seorang warga Dayun, Ujang di Siak, Sabtu mengaku ngeri melihat asap yang dikeluarkan cerobong yang dihasilkan dari aktivitas pabrik tersebut.

Dia mengaku mengaku khawatir dengan kualitas udara akibat polusi udara tersebut meskipun saat ini belum ada dampak berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

"Namun tanpa disadari bisa saja menjadi petaka. Kesehatan warga sepertinya biasa biasa saja, namun sebenarnya kesehatan kami sudah terancam dan sudah tidak sehat lagi. Setiap hari asap cerobong asap milik PT BIM secara tidak langsung kami hirup," ungkapnya.

Meski begitu menurut pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak menyatakan izin lingkungan pabrik tersebut sudah memenuhi standar ketentuan. Polusi udara dari asap pabrik tersebut diduga akibat pengaruh angin sehingga asap menjadi mengalir ke bawah.

"Pengaruh anginlah yang membuat asap menjadi ngalir ke bawah. Itu kata anggota saya di lapangan," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Kabupaten Siak, Hendro.

Dia juga mengatakan ketinggian cerobong asap pabrik juga dinilai sudah memenuhi stadar namun secara teknis anggota di lapangan yang mengetahuinya. Namun demikian jika masyarakat terganggu akibat polusi itu, dia mempersilahkan untuk melaporkannya agar segera ditindaklanjuti.

"Secara teknis anggota yang tahu, silakan laporkan secara resmi. Minimal Senin (1/3) kita bisa turun ke lokasi," ujar Hendro.
 

Pewarta: Bayu Agustari Adha

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021