Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI melalui program Kemendag Peduli menyalurkan bantuan diantaranya untuk pengelolaan gudang pengering gabah hasil petani yang terkena musibah banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag RI Prof Sidharta Utama saat menyerahkan bantuan Kemendag Peduli bagi korban banjir di Kalsel di Kantor Dinas Perdagangan Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

Kemendag Peduli, kata Sidarta, diantaranya menyalurkan bantuan berupa donasi sebesar Rp15 juta bagi pengelola Gudang SRG Mandastana di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel untuk pengeringan gabah hasil petani yang terkena banjir.

"Karena banyak gabah petani di daerah itu yang terendam akibat banjir, Kemendag Peduli memberi perhatian terhadap itu," ujarnya.

Tidak hanya itu saja bantuan yang disalurkan Kemendag Peduli, namun juga berupa 1.000 paket sembako yang diantaranya berisi 10 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir dan banyak lagi macamnya termasuk kain sarung yang disebar ke beberapa kabupaten/kota terdampak banjir di provinsi ini.

"Nilai 1.000 paket sembako yang disalurkan itu sebesar Rp350 juta," ungkapnya.

Kemendag Peduli, kata dia, juga menyalurkan bantuan bagi bencana banjir di Kalsel ini berupa 20 unit tenda kepada Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), karena di daerah itu beberapa pasar rusak akibat banjir.

Bagi Kemendag, lanjut Shidarta, tugas utama Kemendag adalah memastikan produsen, pedagang, dan konsumen mengalami dampak seminimal mungkin dari bencana ini.

Terutama, ujar dia, masalah kelangkaan barang atau kenaikan harga bahan pokok terhambat jalur distribusinya, apalagi dari laporan Dinas Perdagangan Kalsel terdapat 17 pasar rakyat saat banjir tidak beroperasi. 

Oleh karena itu, ujar dia, Kemendag berusaha untuk dapat memberikan fasilitasi dan dukungan kepada seluruh pihak agar kondisi yang sulit ini dapat dihadapi bersama.

"Aksi Kemendag Peduli merupakan inisiasi dari para pegawai Kementerian Perdagangan dan elemen masyarakat lainnya, seperti pelaku usaha dan asosiasi. Pemberian bantuan berupa bapok juga merupakan instruksi langsung Menteri Perdagangan. Hal ini bertujuan agar dapat segera meringankan beban bagi masyarakat terdampak bencana di beberapa wilayah di Indonesia," kata Sidharta.

Pejabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA menyampaikan rasa terimakasih yang terhingga atas kepedulian Kemendag RI terhadap bencana di provinsinya.

Menurut dia, bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kesusahan mengalami bencana yang terjadi tidak hanya menghilangkan tempat tinggal, tetapi juga merenggut nyawa masyarakat. 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pada 14 Januari 2021 lalu saat musibah terjadi, bahkan hingga kini belum dicabut status itu.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengatakan, banjir besar di provinsi ini berdampak luas bagi perdagangan, karena sarana dan prasarana perdagangan rusak di antaranya 17 pasar rakyat yang harus terhenti beroperasi.

"Bahkan satu pasar rusak parah, yaitu pasar Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah, karena diterjang banjir bandang, hingga 40 persen bangunannya roboh," papar Birhasani.

Dia pun menyatakan, bantuan Kemendag atas 20 unit tenda ini bisa membantu aktivitas para pedagang di Hulu Sungai Tengah tersebut yang kehilangan toko, karena menjadi daerah yang terdampak parah banjir lalu.

"Kita harap bantuan Kemendag ini akan terus mengalir, sebab dektor perdagangan di daerah kita sangat terdampak karena bencana ini," ujarnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021