Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Ir Didik Heru Purwanto mengatakan, pihaknya melakukan pengerukan sungai dan rawa guna mengantisipasi banjir.


"Sebagai contoh di Desa Penjaratan kita lakukan pengerukan sungai agar air hujan turun bisa mengalir lancar, kalaupun tergenang hanya bertahan tiga hari saja," ujarnya di Pelaihari (ibu kota kabupaten, 65 kilometer timur Banjarmasin), Senin.

Ia menerangkan, untuk pengerukan di Desa Penjaratan sepanjang tiga kilometer dengan lebar 30 meter dan kedalamannya tiga meter, telah dianggarkan sebesar Rp6 miliar pada APBD Tanah Laut (Tala) 2015.

Selain itu, pada anggaran 2015 juga melakukan pengerukan Sungai Rasau di Bati-Bati, dengan dana sebesar Rp11 miliar, ungkapnya.

Dengan dilakukan pengerukan Sungai Rasau tersebut, jelas dia, maka arus sungai tersebut menjadi lancar ketika hujan turun, dan air bisa mengalir.

"Sungai Rasau bermuara ke Laut Jawa. Apabila dilakukan pengerukan arus air menjadi lancar dan dapat mengantisipasi banjir ketika musim hujan," terangnya.

Ia menambahkan, tahun 2014, Sungai Rasau Bati-Bati sudah dikeruk, namun melihat fungsi sungai yang bermuara ke laut tentunya dapat digunakan sebagai prasarana transportasi alternatif melalui sungai bagi masyarakat.

"Kemudian kita juga melakukan perbaikan siring (turap) Tanggul Awang sepanjang lima kilometer dengan penambahan lebar jalan tiga meter," ungkapnya.

Menurut dia, perlunya memperbaiki siring Tanggul Awang tersebut, karena dapat dimanfaatkan masyarakat setempat untuk jalan pertanian.

"Kita berharap dengan pengerukan sungai, dan perbaikan tanggul dapat meminimal banjir ketika musim penghujan tiba, selain itu melancarkan arus transportasi sungai," tandasnya. ***4***



(T.KR-SHN/C/S023/S023) 12-01-2015 20:56:41

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015