Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemerintah Kota Banjarmasin M Amin menyatakan, pemerintah kotanya menanggapi serius terhadap harga gas elpiji yang melambung di pasaran, terutama ukuran tabung tiga kilogram.

"Kita mendapat kabar harga jual di pasaran Banjarmasin untuk gas elpiji tiga kilogram hingga Rp25.000 per tabung. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) perlu menyikapi keadaan tersebut," ujarnya saat berada di Balaikota Banjarmasin, Senin.

Ia mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan Pemkot melakukan rapat koordinasi secepatnya dengan para pihak terkait, baik itu PT Pertamina dan Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas).

Selain itu, istansi terkait lain, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Banjarmasin," paparnya.

Menurut dia, jika nanti masalah melambungnya harga jual gas tersebut mengharuskan pihaknya akan melakukan oprasi pasar, maka akan dilakukan secepatnya. "Ya, oprasi pasar bisa kita lakukan," ucapnya.

Ia menduga, tingginya penjualan gas elpiji tiga Kg hingga melebihi harga normal Rp16/tabung, dan ada informasi sampai Rp25/tabung, kemungkinan karena naiknya harga gas elpiji 12 Kg yang kini mencapai Rp165 ribu.

"Mungkin karena itu banyak pengguna elpiji 12 Kg sekarang berpindah ke gas elpiji tiga Kg, hingga membuatnya menjadi mahal dan pasokan kurang di pasaran," ujar dia.

Ia berharap, gas elpiji tiga Kg dapat kembali ke harga normal, sehingga tidak memberatkan masyarakat yang notabene penggunanya adalah kelas ekonomi menengah ke bawah. "Kita akan berusaha melakukan langkah demikian," pungkasnya.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015