Barabai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah sejak beberapa hari terakhir merusak puluhan hektare lahan padi di Desa Benawa Tengah Kecamatan Batu Benawa.


Pambakal Desa Benawa Tengah Hidayatullah di Barabai, Rabu mengatakan, para petani baru saja selesai menyemai benih padi, dan kini sawah mereka diterjang banjir, sehingga bisa dipastikan benih-benih padi itu rusak dan busuk.

Menurut Hidayatullah, di desanya terdapat 70 hektare lahan persawahan yang dimiliki oleh empat kelompok tani (poktan) dan sekitar 36 hektare telah ditanami padi dengan varietas unggul dan IR.

"Saat ini lahan pertanian tersebut telah rata dengan air dengan ketinggian satu meter," katanya.

Empat Poktan tersebut yaitu Munti Bindral, Handayani, Setia Kawan dan Batali Muda sangat mengharapkan Pemerintah Kabupaten HST melalui Distan HST dapat memantau di lapangan kondisi terkini tanaman petani yang rusak akibat banjir.

Para petani berharap, pemerintah juga memberikan bantuan bibit padi, dikarenakan sebagian petani sudah banyak mengeluarkan biaya bibit, upah dan lainnya.

Kadistan dan TPH HST Kemat ketika dihubungi mengatakan akan segera menurunkan petugas untuk memantau secara langsung kondisi sawah petani, dan apabila tanaman sudah berumur tiga bulan ada kemungkinan masih bisa bertahan namun apabila baru satu minggu ditanam jelas akan rusak.

Menurut dia, pengecekan kondisi sawah hanya bisa dilakukan pascabanjir dan bila dinyatakan puso, pemerintah bisa menganggarkan untuk pemberian bantuan bibit benih untuk petani, namun dianggarkannya bukan di tahun 2014 tapi menunggu evaluasi yang masuk di tahun anggaran Januari 2015.

Selain merusak padi, sebelumnya banjir juga merendam ratusan rumah warga dan pusat pertokoan maupun lokasi strategis lainnya di Barabai.

Hanya saja, banjir ternyata tidak menyurutkan semangat warga untuk melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang biasanya selalu digelar secara besar-besaran oleh masyarakat.

Sebagaimana tahun sebelumnya, perayaan maulid yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah utamanya di seputaran Kota Barabai juga dilaksanakan di tengah musim banjir.

Walaupun air telah menggenangi beberapa ruas jalan menuju rumah warga yang melaksanakan kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW, namun para undangan serta rombongan tetap menghadiri perayaan maulid yang dilaksanakan secara serempak oleh sebagian besar warga di daerah tersebut.

Anggota rombongan Maulid Perumahan Cahaya Muhibbin, Madi menuturkan tak jarang harus mendatangi rumah warga yang telah kebanjiran seperti di daerah Bulau, karena undangan telah disampaikan sejak satu bulan yang lalu.

Setiap tahun, penduduk selalu melaksanakan maulid dengan mengundang kelompok Handil dan Habsi lainnya dari kampung tetangga. Kehadiran rombongan biasanya saling berbalasan. Bila ada kelompok yang diundang tidak datang, maka ketidakhadiaran kelompok tersebut akan dikenakan denda.

  "Karena di rumah basah akibat banjir, jadi peringatan Maulid dipusatkan di masjid atau langgar di sekitar rumah warga, sementara makan dan minumnya sengaja dibungkuskan oleh warga untuk dibawa pulang oleh rombongan," katanya.   

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014