Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Ngadimun menyatakan, pihaknya dalam pembangunan bidang pendidikan tahun 2015 akan fokus pada tiga program, tanpa mengenyampingkan yang lainnya.


"Tiga program yang menjadi fokus tersebut, yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan menengah atas dan peningkatan mutu guru," ujarnya, di Banjarmasin, Rabu.

Pasalnya, lanjut dia, angka partisipasi kasar (APK) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota ini masih di bawah 60 persen.

"Kemudian untuk APK Pendidikan Menengah Atas di daerah kita pada 2013, baru mencapai 72,25 persen, berarti masih 27,75 persen yang harus dituntaskan melalui program wajib belajar (wajar) 12 tahun," tuturnya.

"Dengan anggaran Rp351 miliar lebih yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel 2015, kita akan mengejar pembangunan bidang pendidikan agar tidak jauh tertinggal," lanjutnya.

Ngadimun mengungkapkan, pembangunan pendidikan di Kalsel dari APBD 2015 untuk bidang PAUD mendapat alokasi Rp66 miliar lebih, dan Pendidikan Menengah Atas sekitar Rp79 miliar.

"Dari anggaran sebesar Rp351 miliar lebih itu, selain untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, juga untuk program peningkatan mutu guru," tambahnya.

Menurut dia, peningkatan mutu guru itu penting, agar kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik lagi, dan pada gilirannya menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas serta handal.

Begitu pula tingkat kelulusan sekolah di Kalsel ke depan diharapkan makin meningkat, baik untuk lulusan sekolah dasar (SD) sederajat, sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) sederajat.

Ia menambahkan, Dinas Pendidikan Kalsel juga akan membantu pembangunan gedung sekolah luar biasa (SLB) satu atap di Kota Banjarmasin, yaitu SLB Pelambuan yang kondisi bangunannya kini memprihatinkan.

"Memang SLB Pelambuan milik pemerintah kota, tapi mereka terkendala dana untuk melakukan rehab atau membangun gedumg baru. Karena tahun 2015 Pemkot Banjarmasin tak mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK)," tuturnya.

"Sedangkan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan (termasuk bangunan sekolah) perencanaan anggarannya mereka usulkan dalam DAK 2015," lanjutnya.

Menurut dia, SLB Pelambuan yang melakukan kegiatan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SMA itu bukan sekadar rehab berat, tapi sebagian harus membangun yang baru.

  "Untuk membbangun yang baru itu, perkiraan kebutuhan dananya sekitar Rp2,5 miliar dan rencannya sharing dengan pemerintah pusat (kementerian pendidikan) serta dari pemprov. Dari pemprov kita rencanakan pada APBD Perubahan tahun 2015," demikian Ngadimun.     

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014