Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - KONI Kalimantan Selatan mengevaluasi terhadap seluruh atlet yang menjadi peserta Pelatprov Wasaka 2014 untuk program lanjutan di 2015.
"Komisi Cabor melakukan evaluasi terhadap prestasi atlit selama 2014, sebelum menggelar Pelatprov 2015 mendatang," kata HM Welny, Wakil Ketua KONI Kalimantan Selatan seusai memimpin rapat evaluasi di sekretariat KONI Kalsel, Selasa (23/12).
Prestasi seluruh atlit Kalimantan Selatan dari 18 cabor yang mengikuti program pelatihan provinsi Wasaka 2014 akan di evaluasi KONI Kalsel, sebelum melibatkan mereka kembali pada program yang sama di tahun 2015.
Pengurus KONI Kalsel menggelar rapat evaluasi PON Remaja I Jawa Timur, BIMP EAGA VIII Labuan Malaysia, persiapan Pelatprov Wasaka 2015 dan Rapat Anggota KONI Februari 2015 di ruang rapat sekretariat KONI Kalimantan Selatan, Selasa (23/12).
Atlit yang mengalami peningkatan prestasi medali kejuaraan resmi yang digelar induk organisasi cabang olahraga dari sebeumnya akan mengalami perubahan tunjangan dan begitu juga sebaliknya, bahkan bila ada atlit yang tidak mampu menunjukan prestasinya akan di keluarkan dari program tersebut.
KONI Kalsel menerapkan aturan ini untuk medorong atlit mampu meningkatkan prestasi sebelum terjun di kualifikasi PON XIX yang banyak di gelar di tahun 2015 dan mewujudkan target Kalsel masuk 10 besar peringkat peraih medali terbanyak di PON XIX Jawa Barat 2016 mendatang.
Di ajang BIMP EAGA VIII kontingen Kalsel yang dipimpin Drs Sarmidi mampu mengumpulkan 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu dan berada di urutan 8 dari 14 kontingen. Dan hasil tersebut prestasi tertinggi selama 5 kali Kalsel mengikuti ajang olahraga 4 negara Asia Tenggara (Indonesia, Brunei, Malaysia dan Philipina) tersebut.
"Ini pencapaian tertinggi Kalsel di ajang BIMP EAGA selama ini," kata Sarmidi, Ketua Kontingen Kalsel di BIMP EAGA VIII Labuan 2014.
Sementara di PON Remaja I Jawa Timur 2014, kontingen Kalsel hanya mampu meraih 1 perak dan 5 perunggu, menempati peringkat 24 dari 34 kontingen peserta.
"Kita usulkan keempat atlit peraih medali di PON Remaja I di ikutkan program Pelatprov Wasakan 2015 untuk menjaga dan meningkatkan prestasinya," kata Maruful Kahri, Ketua Kontingen Kalsel di PON Remaja I Jawa Timur 2014.
Masyarakat olahraga Kalsel berharap pembangunan sport center sebagai pusat pembinaan bisa terealisasi serta sebagai salah satu upaya mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pekan olahraga nasional mendatang.
"Sangat tidak mungkin atlit kita bisa berprestasi baik kalau tidak ada sarana berkualitas," kata Gusti Perdana, Wakabid Pembinaan Prestasi KONI Kalsel.
Wacana pembangunan sport center yang sempat bergulir menurut Gusti Perdana kembali mentah setelah adanya tarik menarik kepentingan lokasi padahal dana yang sudah di anggarkan mencapai 50 miliar rupiah sebagai tahap awal.
Sport center sebagai sarana standar menggelar event olahraga nasional bahkan internasional mampu mendongkrak prestasi atlit Kalsel, sehingga diharapkan komitmen pemerintah mewujudkannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Komisi Cabor melakukan evaluasi terhadap prestasi atlit selama 2014, sebelum menggelar Pelatprov 2015 mendatang," kata HM Welny, Wakil Ketua KONI Kalimantan Selatan seusai memimpin rapat evaluasi di sekretariat KONI Kalsel, Selasa (23/12).
Prestasi seluruh atlit Kalimantan Selatan dari 18 cabor yang mengikuti program pelatihan provinsi Wasaka 2014 akan di evaluasi KONI Kalsel, sebelum melibatkan mereka kembali pada program yang sama di tahun 2015.
Pengurus KONI Kalsel menggelar rapat evaluasi PON Remaja I Jawa Timur, BIMP EAGA VIII Labuan Malaysia, persiapan Pelatprov Wasaka 2015 dan Rapat Anggota KONI Februari 2015 di ruang rapat sekretariat KONI Kalimantan Selatan, Selasa (23/12).
Atlit yang mengalami peningkatan prestasi medali kejuaraan resmi yang digelar induk organisasi cabang olahraga dari sebeumnya akan mengalami perubahan tunjangan dan begitu juga sebaliknya, bahkan bila ada atlit yang tidak mampu menunjukan prestasinya akan di keluarkan dari program tersebut.
KONI Kalsel menerapkan aturan ini untuk medorong atlit mampu meningkatkan prestasi sebelum terjun di kualifikasi PON XIX yang banyak di gelar di tahun 2015 dan mewujudkan target Kalsel masuk 10 besar peringkat peraih medali terbanyak di PON XIX Jawa Barat 2016 mendatang.
Di ajang BIMP EAGA VIII kontingen Kalsel yang dipimpin Drs Sarmidi mampu mengumpulkan 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu dan berada di urutan 8 dari 14 kontingen. Dan hasil tersebut prestasi tertinggi selama 5 kali Kalsel mengikuti ajang olahraga 4 negara Asia Tenggara (Indonesia, Brunei, Malaysia dan Philipina) tersebut.
"Ini pencapaian tertinggi Kalsel di ajang BIMP EAGA selama ini," kata Sarmidi, Ketua Kontingen Kalsel di BIMP EAGA VIII Labuan 2014.
Sementara di PON Remaja I Jawa Timur 2014, kontingen Kalsel hanya mampu meraih 1 perak dan 5 perunggu, menempati peringkat 24 dari 34 kontingen peserta.
"Kita usulkan keempat atlit peraih medali di PON Remaja I di ikutkan program Pelatprov Wasakan 2015 untuk menjaga dan meningkatkan prestasinya," kata Maruful Kahri, Ketua Kontingen Kalsel di PON Remaja I Jawa Timur 2014.
Masyarakat olahraga Kalsel berharap pembangunan sport center sebagai pusat pembinaan bisa terealisasi serta sebagai salah satu upaya mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pekan olahraga nasional mendatang.
"Sangat tidak mungkin atlit kita bisa berprestasi baik kalau tidak ada sarana berkualitas," kata Gusti Perdana, Wakabid Pembinaan Prestasi KONI Kalsel.
Wacana pembangunan sport center yang sempat bergulir menurut Gusti Perdana kembali mentah setelah adanya tarik menarik kepentingan lokasi padahal dana yang sudah di anggarkan mencapai 50 miliar rupiah sebagai tahap awal.
Sport center sebagai sarana standar menggelar event olahraga nasional bahkan internasional mampu mendongkrak prestasi atlit Kalsel, sehingga diharapkan komitmen pemerintah mewujudkannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014