Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Harga cabai merah di pasar-pasar harian dan pasar induk di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari terakhir "meroket" hingga Rp180.000 per kilogram.
Seorang ibu rumah tangga di Kotabaru, Ummi Fatimah, Jumat, mengaku terkejut saat pedagang di Pasar Subuh mengatakan, bahwa harga cabai besar merah seharga Rp180.000 per kilogram.
"Yang benar, masa harga cabai besar merah sampai Rp180.000 per kg, kenapa harga lombok bisa melambung setinggi itu," tanya ibu empat orang anak itu kepada pedagang di Pasar Subuh.
Ujar pedagang, lanjut Ummi Fatimah, bahwa cabai besar merah sudah cukup lama kosong, kiriman dari Surabaya dan kemungkinan dari Sulawesi juga belum datang.
"Sedangkan beberapa beberapa hari ini, permintaan akan cabai besar merah meningkat," terang dia.
Akibat naiknya harga cabai tersebut, Ummi Fatimah, hanya mampu membeli tiga biji lombok besar merah, untuk membuat sayur bali (sayur merah).
Seorang pedagang sayuran, Hanik, menambahkan, sejak awal Desember harga sebagian besar jenis sayuran naik, tidak terkecuali sayuran yang bisa dihasilkan oleh petani di Kotabaru.
"Bukan hanya sayuran yang didatangkan dari luar pulau, tetapi sayuran yang dihasilkan dari petani lokal harganya juga naik," tambahnya.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga sayuran, terutama harga cabai, ada kemungkinan akibat kemarau yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Seperti biasa, apabila musim kemarau harga cabai naik, karena petani susah menanam lombok, karena perlu air, sementara air susah diperoleh, sebab sumur-sumur mengering," paparnya.***2***
(T.I022/B/H005/F003) 19-12-2014 23:59:06
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Seorang ibu rumah tangga di Kotabaru, Ummi Fatimah, Jumat, mengaku terkejut saat pedagang di Pasar Subuh mengatakan, bahwa harga cabai besar merah seharga Rp180.000 per kilogram.
"Yang benar, masa harga cabai besar merah sampai Rp180.000 per kg, kenapa harga lombok bisa melambung setinggi itu," tanya ibu empat orang anak itu kepada pedagang di Pasar Subuh.
Ujar pedagang, lanjut Ummi Fatimah, bahwa cabai besar merah sudah cukup lama kosong, kiriman dari Surabaya dan kemungkinan dari Sulawesi juga belum datang.
"Sedangkan beberapa beberapa hari ini, permintaan akan cabai besar merah meningkat," terang dia.
Akibat naiknya harga cabai tersebut, Ummi Fatimah, hanya mampu membeli tiga biji lombok besar merah, untuk membuat sayur bali (sayur merah).
Seorang pedagang sayuran, Hanik, menambahkan, sejak awal Desember harga sebagian besar jenis sayuran naik, tidak terkecuali sayuran yang bisa dihasilkan oleh petani di Kotabaru.
"Bukan hanya sayuran yang didatangkan dari luar pulau, tetapi sayuran yang dihasilkan dari petani lokal harganya juga naik," tambahnya.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga sayuran, terutama harga cabai, ada kemungkinan akibat kemarau yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Seperti biasa, apabila musim kemarau harga cabai naik, karena petani susah menanam lombok, karena perlu air, sementara air susah diperoleh, sebab sumur-sumur mengering," paparnya.***2***
(T.I022/B/H005/F003) 19-12-2014 23:59:06
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014