Barabai,  (Antaranews Kalsel) - Puluhan Peternak yang tergabung dalam kelompok peternak "Kerja Bersama" Desa Ilung Pasar Lama Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah,Kalimantan Selatan, mengeluhkan ratusan itik bantuan pemerintah mati padahal baru awal bulan Desember diterima.


Ketua Kelompok peternak Kerja Sama, Nasrudin di Barabai, Kamis, mengatakan kelompoknya terdiri dari 11 orang dengan jumlah bantuan 1.100 itik dara berumur tiga bulan, masing-masing anggota menerima 100 ekor itik.

Selain itik mereka menerima bantuan pakan, obat dan perlengkapan kandang dari Dinas Peternakan Hulu Sungai Tengah, pada 5 Desember 2014.

Bantuan Itik ini disalurkan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan HST, melalui bidang peternakan dimana sebelumnya para peternak diberikan pembekalan cara beternak itik, oleh Petugas Penyuluh dari BPP Ilung.

"Ketika didatangkan kondisi itik dalam keadaan sehat dan langsung dibagikan kepada peternak untuk dipelihara di kandang yang disiapkan oleh masing-masing peternak," katanya.

Namun, setelah dipelihara kurang lebih sebelas hari sudah banyak itik yang mati, setelah diberi makan jatuh, Klepek-klepek dan mati, rata-rata kematiannya mencapai lima puluh ekor atau lima puluh persen.

Setelah dikonsultasikan, dengan penyuluh setempat, diketahui pakan bama bantuan yang diberikan untuk itik kualitasnya buruk, kadaluarsa dan sudah berjamur warnanya juga kecoklatan, melihat kondisi banyaknya itik mati, pihaknya segera menghentikan pemberian pakan bama bantuan tersebut.

Pemberian pakan, selanjutnya dibuat sendiri oleh peternak dari campuran nasi dan dedak, ternyata penggantian pakan ini mampu mengurangi kematian itik.

"Kondisi ini memang terasa memberatkan peternak karena untuk menunggu itik bisa bertelur mereka harus memelihara hingga berumur enam bulan," katanya.

Nasrudin mengatakan telah berusaha untuk melakukan komplain atas banyaknya kematian itik di kelompoknya, baik melalui Pembakal hingga ke Kantor BPP Ilung dan ada petugas yang melakukan pengontrolan, tapi belum bisa memberikan solusi.

Harapannya, walaupun ternak yang mati tidak bisa diganti tapi paling tidak, pakan bama yang rusak dan kadaluarsa dapat diganti karena tidak mungkin lagi memberikan pakan tersebut, sehingga menumpuk disisi kandang saja.





Pewarta: Fathurahman

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014