Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru meminta kepada Balai Jalan dan Jembatan Kalsel segera mengambil langkah strategis dalam mengatasi putusnya jalur utama dari dan menuju Banjarmasin menyusul runtuhnya jembatan di Kelurahan Pabahanan Kecamatan Pelaihari.
Desakan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis sehubungan sejak terputusnya jalur utama jalan nasional di Kabupaten Tanah Laut itu berakibat pada tersendatnya mobilitas dan transportasi masyarakat Bumi Saijaan ke dan dari ibukota provinsi.
Dikatakan Syairi, sejak terputusnya jalur utama menyusul longsornya jembatan Pabahanan di Pelaihari, sagat berdampak pada kegiatan mobilitas dan arus perekonomian masyarakat, karena jalan nasional tersebut menjadi satu-satunya akses bagi warga di bagian utara Kalsel menuju Banjarmasin dan sekitarnya.
Untuk itu, politisi PDIP ini mengharapkan kepada instansi terkait khususnya Balai Jalan dan Jembatan Kalsel agar secepatnya mengambil langkah strategis dengan skala prioritas pada penanganan jangka pendek.
Bersamaan itu, ia berpesan kepada segenap warga, agar menunda bepergian jika tidak terlalu penting, mengingat kondisi yang masih rawan terhadap bencana, apalagi cuaca juga masih ekstrim.
Sementara Abi Ahsan, pelaku usaha jasa transportasi dengan rute Kotabaru-Banjarmasin mengaku menghentikan sementara usaha yang dijalaninya itu karena terkendala putusnya jalan di Pelaihari.
"Sejak 14 Januari begitu diumumkan petugas bahwa jalur utama di Pelaihari putus akibat longsornya jembatan Pabahanan, armada kami tidak jalan meski banyak calon penumpang dari Kotabaru yang menelpon hendak membeli tiket menuju Banjarmasin dan begitu sebaliknya," jelasnya.
Tapi setelah tiga hari berturut-turut tidak jalan, dan sekarang ada informasi bahwa bisa melewati jalur alternatif di Desa Kunyit, maka pihaknya baru berani menerima penumpang dan siap menurunkan armada.
Diketahui, akibatnya deras air di sisi kiri dan kanan dan angin kencang jalan membuat Jembatan Pabahanan menghubungkan Pelaihari-Banjarmasin, Kalimantan Selatan longsor, Kamis (14/1).
Longsornya jembatan tersebut membuat arus lalu lintas dari Pelaihari ke Banjarmasin atau sebaliknya ditutup untuk sementara.
Ditutupnya ruas jalan tersebut membuat puluhan kendaraan roda empat dan dua dari arah Banjarmasin tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pelaihari, Batulicin dan Kotabaru. Begitu pula dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin dan Banjarbaru tidak bisa melanjutkan perjalanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Desakan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis sehubungan sejak terputusnya jalur utama jalan nasional di Kabupaten Tanah Laut itu berakibat pada tersendatnya mobilitas dan transportasi masyarakat Bumi Saijaan ke dan dari ibukota provinsi.
Dikatakan Syairi, sejak terputusnya jalur utama menyusul longsornya jembatan Pabahanan di Pelaihari, sagat berdampak pada kegiatan mobilitas dan arus perekonomian masyarakat, karena jalan nasional tersebut menjadi satu-satunya akses bagi warga di bagian utara Kalsel menuju Banjarmasin dan sekitarnya.
Untuk itu, politisi PDIP ini mengharapkan kepada instansi terkait khususnya Balai Jalan dan Jembatan Kalsel agar secepatnya mengambil langkah strategis dengan skala prioritas pada penanganan jangka pendek.
Bersamaan itu, ia berpesan kepada segenap warga, agar menunda bepergian jika tidak terlalu penting, mengingat kondisi yang masih rawan terhadap bencana, apalagi cuaca juga masih ekstrim.
Sementara Abi Ahsan, pelaku usaha jasa transportasi dengan rute Kotabaru-Banjarmasin mengaku menghentikan sementara usaha yang dijalaninya itu karena terkendala putusnya jalan di Pelaihari.
"Sejak 14 Januari begitu diumumkan petugas bahwa jalur utama di Pelaihari putus akibat longsornya jembatan Pabahanan, armada kami tidak jalan meski banyak calon penumpang dari Kotabaru yang menelpon hendak membeli tiket menuju Banjarmasin dan begitu sebaliknya," jelasnya.
Tapi setelah tiga hari berturut-turut tidak jalan, dan sekarang ada informasi bahwa bisa melewati jalur alternatif di Desa Kunyit, maka pihaknya baru berani menerima penumpang dan siap menurunkan armada.
Diketahui, akibatnya deras air di sisi kiri dan kanan dan angin kencang jalan membuat Jembatan Pabahanan menghubungkan Pelaihari-Banjarmasin, Kalimantan Selatan longsor, Kamis (14/1).
Longsornya jembatan tersebut membuat arus lalu lintas dari Pelaihari ke Banjarmasin atau sebaliknya ditutup untuk sementara.
Ditutupnya ruas jalan tersebut membuat puluhan kendaraan roda empat dan dua dari arah Banjarmasin tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pelaihari, Batulicin dan Kotabaru. Begitu pula dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin dan Banjarbaru tidak bisa melanjutkan perjalanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021