Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama unsur TNI-Polri dan iinstansi terkait lainnya menggelar rapat konsolidasi dalam rangka persiapan penanganan kebencanaan, Kamis.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru, H Rusian Ahmadi Jaya mengatakan, digelarnya rapat konsolidasi dengan melibatkan semua unsur tersebut guna membahas mengenai SOP (standar operasional prosedur) dan teknis penanganan bencana.
"Melalui rapat konsolidasi ini membahas teknis dan bagaimana SOP dalam penanganan bencana, dan pada prinsipnya kami BPBD, TNI-Polri dan instansi terkait lainnya siap menghadapi jika terjadi bencana," tegas H Jaya.
Kegiatan ini dilakukan mengingat kondisi saat ini secara umum Provinsi Kalsel sedang dalam situasi dilanda bencana banjir akibat tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Informasi yang berhasil dihimpun, bencana melanda di sebagian besar daerah Kalsel, mulai dari daerah paling atas Kabupaten Tabalong yang meluas di sebelas kecamatan.
Kondisi lebih parah banjir yang melanda di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), karena selain menenggelamkan sebagian besar rumah penduduk khususnya di sepanjang bantaran sungai, luapa air juga hampir menggenagi seluruh kota Barabai tak terkecuali perkantoran bupati, DPRD, Polres dan tempat publik lainnya dengan ketinggain air hingga dada orang dewasa.
Hal serupa terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) hingga Kabuaten Tapin, bahkan di daerah ini sebanyak 1.492 jiwa warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, terpaksa dievakuasi.
Luapan air juga merendam sebagian besar rumah warga Pengaron Kabupaten Banjar, bahkan derasnya banjir dari daerah hulu, mengakibatkan runtuhnya oprit jembatan di Desa Astambul sehingga mengakibatkan terputusnya jalan nasional yang menghubungkan sejumlah daerah tersebut.
Banjir juga melanda di kawasan Martapura, dan sebagian besar wilayah Kota Banjarbaru, bahkan ke arah selatan luapa air bah juga hampir merata di perbatasan Pelaihari. Akibatnya alan utama lintas kabupaten di Tanah Laut, terputus akibat banjir yang terus meninggi pada Kamis petang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru, H Rusian Ahmadi Jaya mengatakan, digelarnya rapat konsolidasi dengan melibatkan semua unsur tersebut guna membahas mengenai SOP (standar operasional prosedur) dan teknis penanganan bencana.
"Melalui rapat konsolidasi ini membahas teknis dan bagaimana SOP dalam penanganan bencana, dan pada prinsipnya kami BPBD, TNI-Polri dan instansi terkait lainnya siap menghadapi jika terjadi bencana," tegas H Jaya.
Kegiatan ini dilakukan mengingat kondisi saat ini secara umum Provinsi Kalsel sedang dalam situasi dilanda bencana banjir akibat tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Informasi yang berhasil dihimpun, bencana melanda di sebagian besar daerah Kalsel, mulai dari daerah paling atas Kabupaten Tabalong yang meluas di sebelas kecamatan.
Kondisi lebih parah banjir yang melanda di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), karena selain menenggelamkan sebagian besar rumah penduduk khususnya di sepanjang bantaran sungai, luapa air juga hampir menggenagi seluruh kota Barabai tak terkecuali perkantoran bupati, DPRD, Polres dan tempat publik lainnya dengan ketinggain air hingga dada orang dewasa.
Hal serupa terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) hingga Kabuaten Tapin, bahkan di daerah ini sebanyak 1.492 jiwa warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, terpaksa dievakuasi.
Luapan air juga merendam sebagian besar rumah warga Pengaron Kabupaten Banjar, bahkan derasnya banjir dari daerah hulu, mengakibatkan runtuhnya oprit jembatan di Desa Astambul sehingga mengakibatkan terputusnya jalan nasional yang menghubungkan sejumlah daerah tersebut.
Banjir juga melanda di kawasan Martapura, dan sebagian besar wilayah Kota Banjarbaru, bahkan ke arah selatan luapa air bah juga hampir merata di perbatasan Pelaihari. Akibatnya alan utama lintas kabupaten di Tanah Laut, terputus akibat banjir yang terus meninggi pada Kamis petang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021