Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pengusaha perikanan Jawa Timur mulai melirik potensi perikanan Kalimantan Selatan yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi produk ekspor.


Kepala Seksi Usaha dan Investasi Dinas Perikanan Kalimantan Selatan, Muhammad Aini, di Banjarmasin, Rabu, mengatakan para pengusaha dari Jawa Timur tersebut ingin menanamkan modalnya untuk budidaya ikan, terutama bandeng, dengan kualitas ekspor.

Lahan yang disiapkan untuk pengembangan sektor perikanan yang masih cukup luas, membuat pengusaha sektor perikanan dari Jawa Timur, siap memberikan bantuan modal kepada nelayan di Kalimantan Selatan untuk pengelolaan tambak bandeng dan beberapa jenis ikan lainnya.

Pemerintah provinsi dan kabupaten di Kalimantan Selatan telah membantu memfasilitasi para pengusaha untuk melakukan kerja sama dengan para nelayan untuk pengelolaan tambak dan penanganan pascapanen hingga pemasaran.

Tingginya minat investor untuk masuk Kalsel tersebut, kata Aini, karena potensi sektor perikanan laut, tangkap, budidaya masih cukup besar, dan belum tergarap maksimal.

Sebanyak delapan pengusaha perikanan asal Jawa Timur telah siap mengucurkan dana dan membantu pembibitan tambak ikan tersebut dan siap menampung seluruh hasil panen penambak untuk diekspor.

Kalimantan Selatan selain memiliki panjang garis pantai 1.331.091 kilometer juga memiliki 48 buah pulau bernama dan di luar Pulau Laut dan empat buah delta.

Pulau Laut adalah pulau terbesar dalam wilayah Kalimantan serta memiliki garis pantai sepanjang 480 kilometer.

Potensi-potensi itu ada yang telah dimanfaatkan dan banyak juga belum dimanfaatkan antara lain adalah perikanan laut dengan luas 113.905 hektare dan selama 2013 telah produksi sebesar 179,117 ton, kemudian penangkapan dari luas 105 ribu hektare dengan produksi 176,691 ton.

Budidaya laut dengan luas 8.905 hektare, hingga kini baru dimanfaatkan seluas 123 hektare, dengan produksi sebesar 2.426 ton, kemudian perikanan darat dengan luas lahan 1.134.825 hektare, telah produksi sebesar 160,319 ton, perairan umum dengan potensi 1.000.000 hektare dengan produksi 65 ribu ton.

Sementara itu, tambak dengan luas 84,998 hektare baru dimanfaatkan 16.457 hektare dengan produksi 23.826 ton. Artinya potensi pengembangan tambak tersebut baru mencapai 19,36 persen, sehingga masih sangat besar untuk pengembangan investasi di sektor ini.

Ketersediaan lahan tersebut, tambah Aini, jauh berbeda dengan di Jawa Timur dan lainnya, kalau di Jawa Timur industri dan produksinya cukup besar, namun sulit untuk pengembangan karena keterbatasan lahan.

Begitu juga dengan budidaya kolam, dari potensi lahan yang mencapai 39.558 hektare, baru termanfaatkan 538 hektare dengan produksi 37.251 ton atau baru mencapai 1,36 persen.

Budidaya sawah, dari 4.846 hektare, baru tergarap 211 hekatare atau 4,36 persen, budidaya jaring apung dari potensi 5.433 hektare baru tergarap 4,9 hektare atau 0,09 persen.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014