Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak sembilan desa di Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih terosolasi, belum mendapatkan aliran listrik dan sarana air bersih.



Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Hulu Sungai Utara (HSU), H Fajeri Rifani di Amuntai, Selasa mengatakan, dari 30 desa di Kecamatan Amuntai Selatan, sebanyak 9 desa belum terjangkau layanan air bersih, dan bahkan diantaranya belum teraliri listrik.

"Sementara desa lainnya sudah mengusulkan pembangunan infastrukur jalan, jembatan dan titian, beberapa desa lainnya justru masih mengusulkan permohonan layanan aliran listrik dan air bersih," ujar Fajeri Rifani, melalui siaran pers.

Pemkab Hulu Sungai Utara mengakui keterisoliran sejumlah desa di Amuntai Selatan, karena belum terjangkau pembangunan infrasturktur jalan yang memadai disebabkan minimnya anggaran.

Fajeri mengungkapkan, ada beberapa desa terisolir karena faktor geografis, seperti, Desa Kayakah, dan Murung Panggang, kondisi jalan menuju dua desa tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

Masih ada sekitar 30 persen badan jalan yang belum beraspal, hal ini diperparah tingginya laju kerusakan sarana inrasturktur di kabupaten HSU karena dibangun di lahan rawa yang labil.

Pemkab HSU mencatat kontribusi sektor pertanian dalam struktur ekonomi di Kecamatan Amuntai Selatan selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 2,34 persen.

Sedangkan peranan industri pengolahan cenderung stagnan, hanya terjadi peningkatan 0,04 persen.

"Jumlah warga miskin terbanyak juga ada di kecamatan ini" imbuhnya.

Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan tergambar berbagai usulan kegiatan pembangunan sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2016.

Selain mengusulkan berbagai perbaikan sarana infrastruktur, masyarakat di Kecamatan Amuntai Selatan juga mengusulkan dilaksanakannya berbagai pelatihan keterampilan berusaha, seperti dibidang usaha meubel stanles, pengolahan hasil ternak dan pangan olahan.

Pada bidang ekonomi, masyrakat mengharapkan pengadaan bantuan mesin perontok padi, hand traktor dan alat tangkap ikan

Wakil Bupati H Husairi Abdi saat membuka Musrenbang menegaskan kondisi HSU berbeda dengan daerah lainnya.

"Jangan dibandingkan dengan kabupaten lain, karena kondisi wilayah HSU hanpir 89 persen rawa," tandasnya.

  Husairi mengaku terenyuh jika Kabupaten HSU harus dibandingkan dengan pembangunan kabupaten tetangga yang lebih pesat. Menurutnya, kondisi wilayah HSU membutuhkan biaya pembangunan yang lebih besar, sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) HSU lebih rendah dibanding kabupaten/ kota lainnya di Kalimantan Selatan.    

Pewarta: Oleh Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014