Para anggota sebuah organisasi pecinta lingkungan, Perkumpulan Hijau Daun (PHD) yang bagian dari Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin, dalam liburan akhir tahun mengunjungi wisata Gua Berangin, Desa Gunung Batu, Tebing Tinggi, kabupaten Balangan, Kalsel.

Anggota PHD, Zany Thalux didampingi anggota yang lain, Bakti Cak, di Banjarmasin Minggu mengakui mereka mendatangi Gua Berangin, akhir pekan lalu dalam kaitan liburan sekaligus aksi lingkungan di luar Kota Banjarmasin.

Menurut Zany Thalux kedatangan PHD ke wilayah Tebing Tinggi ingin melihat objek wisata di sana, ada sekitar 15 anggota PHD yang dipimpin oleh Pembinanya Rahmatullah yang juga Direktur Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD Pal) Banjarmasin.

Anggota PHD bergabung dengan puluhan anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) Citra Samggam Balangan dalam wisata tersebut.
Saat anggota PHD berada di gua Berangin, Tebing Tinggi (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
Sebelum ke Gua Berangin rombongan sempat tanam pohon di Bendung Pitap, Desa Nungka, Kecamatan Awayan.

Setelah tiba di Gua Berangin, anggota PHD dan FKH melakukan aksi membersihkan gua dari tumpukan sampah bekas para pengunjung.

"Sebenarnya ke gua tersebut hanya menikmati keindahan alam di sana, tetapi karena terlihat banyak sampah ya sekalian saja kami aksi lingkungan membersihkan sampah di mulut gua tersebut," kata Zany Thaluk.

Ia menilai gua tersebut sangat indah, penuh stalaktit dan stalakmit, hanya saja ada kesan kurang terpelihara, padahal jika dikelola akan menjadi objek wisata potensial, tuturnya.

Anggota PHD sempat menikmati masuk dalam gua satu lorong ke lorong yang lain, dibantu penerangan sinter mereka menikamti keindahan gua tersebut.

Gua tersebut sangat mudah melihat dari jalan raya, dan bisa dijangkau dengan mobil, berjarak kurang lebih 35 kilometer dari ibu kota Kabupaten Balangan, yakni Paringin.

Kondisi jalan ke Desa Gunung Batu bisa dikatakan sudah cukup baik dan nyaman dilintasi. Kendaraan roda dua maupun roda empat, bisa saja datang ke tempat tersebut.
Saat anggota PHD berada di gua Berangin, Tebing Tinggi (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
Berdasarkan sebuah catatan, Gua Berangin merupakan nama yang diberikan warga desa pada gua itu. Pasalnya, ketika di dalam gua, akan terasa hembusan angin yang membuat dingin dan adem.

Tak pernah hembusan angin tersebut berhenti karena kondisi gua yang memang memiliki banyak lubang. Menuju mulut gua yang merupakan pintu utama wisata alam itu, sejumlah bebatuan terlihat menjadi hiasan alami di depannya, dan bagus untuk objek foto.
 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020