Barabai,  (Antaranews Kalsel) - Tujuh rumah di Desa Kayu Bawang RT 5, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, ludes terbakar dalam waktu kurang lebih lima belas menit pada Rabu malam pukul 22.00 Wita.


Staf BPBD Hulu Sungai Tengah Taberi Lipani di Barabai, Kamis menjelaskan, kejadian kebakaran tersebut berlangsung cukup cepat, padahal saat itu cuaca cukup dingin karena habis hujan, namun tiupan angin yang cukup kencang mengakibatkan api sulit dikuasai.

Kebakaran tersebut, menyebabkan tujuh anggota keluarga kehilangan tempat tinggal yaitu Siti Rahmah (67 tahun) satu KK dua orang, Yuliansyah (35 tahun) satu KK 5 jiwa, Saniah (40 tahun) satu KK 5 jiwa, Masra (40 tahun) satu KK 5 Jiwa, Bahran ( 50 tahun) 1 KK 1 Jiwa, Husin (50) tahun satu KK empat jiwa dan Abdullah (35 tahu) satu KK enam jiwa.

"Lokasi kebakaran memang berada di pelosok desa, dengan permukiman padat bahkan petugas kebakaran yang datang juga mengalami kesulitan karena lokasi kejadian berada di gang yang sempit, petugas juga terpaksa merobohkan beberapa bagian rumah warga lainnya untuk menghindari meluasnya api," katanya.

Menurut dia, juga ada info dari warga sekitar yang mengatakan bahwa asal api berasal dari salah satu rumah korban kebakaran, yang diduga menderita gangguan jiwa.

Jumlah kerugian ditaksir mencapai ratusan ribu rupiah, baik bangunan fisik rumah yang ludes terbakar lima buah, sebagian dua buah, begitu pun korban kehilangan harta benda, surat berharga, ternak ataupun simpanan pangan keluarga.

Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, diharapkan agar masyarakat membentuk masyarakat peduli api, dengan tujuan mengantisipasi secara dini bahaya api.

Selain itu, juga mengusahakan pengadaan Kendaraan pemadam sederhana roda tiga seperti Tossa untuk jadi pemadam mini potensi api dalam skala kecil, pengadaan pemadam mini ini dapat dilakukan secara swadaya oleh warga baik melalui warung amal atau pun bentuk penggalangan dana lainnya.

"Tingginya angka kebakaran di daerah dengan jumlah rumah terbaka banyak sering dikarenakan tidak adanya antisipasi dini, banyak desa yang sifatnya menunggu bantuan pemadaman dari luar sehingga api terus menyebar, namun kita juga mengapresiasi beberapa desa yang telah memiliki PMA dan pemadam mini sendiri sebagai percontohan," katanya.

Pewarta: Fathurahman

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014