Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Aksi penolakan terhadap kenaikan bahan bakar minyak di Kalimantan Selatan tetap berlangsung, kendati pemerintah sudah menetapkan terhitung mulai 18 November 2014.

Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalsel kembali melakukan aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di bundaran Kantor Pos Besar Banjarmasin, Rabu.

Massa mahasiswa HTI yang melakuka aksi di perempatan Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pangeran Sumdera itu tidak beranjang mundur, kendati guyuran hujan lebat.

Mereka yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin dengan semangat meneriakan yel-yel "We Need Khilafah, Not Democracy".

Dalam aksi itu mahasiswa mengusung beberapa spanduk antara lain bertuliskan "tolak kenaikan BBM", tolak liberalisasi migas".

"Kami mahasiswa HTI Kalsel tetap menolak kenaikan BBM, karena itu adalah kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat banyak," tegas Ketua Lajnah Khusus Mahasiswa HTI tingkat provinsi tersebut Hafiz Asbudi.

Menurut dia, kenaikan BBM merupakan kebijakan neolib akan menjadikan rakyat kecil semakin sengsara, karena akan diikuti pula dengan kenaikan harga-harga kebutuhan rakyat.

Selain itu, kebijakan tersebut merupakan penyelewengan terhadap syariat Islam, karena telah menyerahkan sumber daya alam (SDA) yang seharusnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kepada "penjajah" asing.

Oleh karena itu, peserta aksi menyeru kepada seluruh umat Islam untuk menanggalkan loyalitasnya pada pemerintahan yang telah jelas-jelas mengkhianati umat dan menciderai syariat Islam yang mulia.

"Kami menuntut pemerintah mengelola sumber daya alam (SDA) sesuai sistem ekonomi Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah" tegas Hafiz Asbudi.

Aksi selama satu setengah jam atau pukul 16.30 hingga 17.00 WITA, menghadirkan empat orator masing-masing Sidik Pamungkas, Ali Shadiqin, Zainuddin dan Aditya Mulawarman.

Rencananya, mereka juga akan melaksanakan Kongres Jalanan, Mahasiswa Bersama Rakyat, untuk menolak kenaikan harga BBM pada hari Kamis dan Jum`at, 20-21 November 2014.

Aksi mahasiswa ini mendapat pengawalan dari petugas Polresta Kota Banjarmasin dan Polda Kalsel.

Wakasatlas Polresta Banjarmasin AKP Berlian Hartono yang memimpin pengamanan tersebut menilai aksi mahasiswa HTI Kalsel berjalan tertib dan lancar.

Menurut dia, sebelum melakukan aksinya telah ada pemberitahuan sehingga dapat dilakukan pengamanan dan pantauan. Bahkan petugas juga mengamankan arus lalu lintas di jalur yang cukup padat itu.

Untuk pengamanan tersebut, pihaknya melibatkan 40 orang petugas yang merupakan gabungan dari Satlantas, Polsek, Sabhara.

"Kami juga sampaikan terimakasih kepada para mahasiswa yang tetap menjaga ketertiban dalam melakukan aksinya dan langsung membubarkan diri setelah selesai," katanya.

"Kita imbau agar para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tetap tertib, tidak mengganggu lalu lintas dan tidak arogan sehingga masyarakat simpatik terhadap aksi mereka," demikian Berlian Hartono.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014