Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, berharap pemerintah mendukung pemasaran hasil teknologi tepat guna yang mereka hasilkan dengan membangunkan ruang pamer untuk memajang teknologi yang telah mereka produksi.


Petani penemu mesin tetas telur, Budhi Rahmadi di Amuntai, Selasa, berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) bisa membantu membuatkan ruang pamer atau "showroom" teknolgi tepat guna (TTG) milik Posyantek Sungai Pandan melalui dana APBD.

"Saat ini, peralatan dan mesin penetas telur yang kami hasilkan hanya diletakan di kantor kesekretriatan yang kurang layak," kata Budhi yang kini juga menjabat Kepala Desa Teluk Betung.

Keinginan tersebut, telah disampaikan Budhi kepada komisi II DPRD HSU dan juga kepada pengurus pos pelayanan teknologi atau Posyantek, agar proyek pembangunan showroom Posyantek bisa dianggarkan pada APBD 2015.

"Idealnya showrrom posyantek ini bisa dibangunkan dikawasan Pasar Rakyat Muara Tapus karena berada dijalur transportasi antar provinsi, sehingga memudahkan Posyantek dalam melakukan promosi dan pemasaran," katanya.

Menurut Budhi, selama satu tahun terakhir pemesanan mesin penetas telor agak berkurang, padahal pihaknya rajin mengikuti sejumlah ajang pameran baik di dalam daerah maupun luar daerah.

"Kita pernah ikut pameran ke Batam dan Samarinda, kalau di Kalsel kita juga rutin mengikuti pameran Kalsel expo," katanya.

Menurut Budi, berkurangnya pemesanan mesin penetas telor ini karena di tiap daerah di Kalsel, memiliki potensi usaha sektor pertanian yang berbeda.

Justru pemesanan mesin ini banyak dipesan petani di HSU, yang banyak menggeluti peternakan itik dan Ayam.

Menurut Budi, agar petani di HSU bisa memperoleh mesin penetas telur ini dengan harga yang lebih terjangkau, maka pihak Posyantek memberikan pelatihan cara merakit mesin ini kepada petani yang berkeinginan menggunakan mesin ini.

"Jadi kami hanya menjual onderdilnya kepada petani berupa satu unit elektrik thermostat dan 1 unit termometer," katanya.

Petani yang sudah bisa merakit ini berasal dari beberapa kecamatan yang bertetangga, seperti Kecamatan Sungai Tabukan, Babirik dan Danau Panggang.

Namun Budi mengaku salut karena salah satu bengkel mitra kerja Posyantek, di Sungai Pandan bahkan mampu merakit Mesin Pemarut Sagu menggunakan bahan bekas seperti seng, kaleng dan besi bekas lainnya.

Maraknya penggunaan mesin penetas telur itik, ayam dan burung puyuh ini tidak lantas menyaingi produksi penetasan telur itik di Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan, yang selama berpuluh-puluh tahun terkenal sebagai sentra pembibitan Itik Alabio.

  "Pangsa pasar penjualan anak itik Alabio di Kalsel dan luar Kalsel masih sangat luas," katanya.   

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014