Paringin,  (Antaranews Kalsel) - Direktur Irigasi Rawa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Eko Subekti, berkunjung ke Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan untuk memantau kelanjutan pembangunan bendungan pitap yang berlokasi di Desa Bihara Hilir Kecamatan Awayan.


"Kunjungan ini untuk memantau dan melihat langsung kondisi bendungan pitap sebagai mega proyek Provinsi Kalimantan Selatan serta kelanjutan pembangunan pitap di Desa Bihara Hilir Kecamatan Awayan," ujar Eko yang disambut langsung Bupati Balangan H Sefek Effendie.

Eko langsung melakukan peninjauan ke lapangan dan melihat secara langsung kondisi terakhir bendungan pitap. Hadir pula Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Selatan Ir Wahyu serta beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Balangan yang bersentuhan langsung dengan proyek pembangunan bendungan tersebut.

Eko Subekti mengungkapkan dalam melanjutkan pembangunan bendung Pitap ini perlu koordinasi dan kerja sama antar instansi, baik itu daerah, provinsi maupun pusat, sehingga semuanya dapat terkoordinir dengan baik.

"Kita menargetkan, dalam kurun waktu tiga tahun berjalan ini bendungan sudah bisa dimanfaatkan untuk para petani, meskipun belum secara keseluruhan, karena memang harus dilakukan secara bertahap," ungkapnya.

Bupati Balangan H Sefek Effendie mengungkapkan, apabila Bendung Pitap sudah beroperasi dan bisa dimanfaatkan akan memberikan angin segar bagi sektor pertanian di Bumi Sanggam yang sekarang masih dalam tahapan berkembang.

"Kita dari pemerintah daerah tentunya sangat berharap pembangunan bendungan ini bisa cepat selesai, demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Balangan khususnya di sektor tanaman pangan," ungkapnya.

Bendungan pitap ini menurut rencana akan mengairi 4000 hektare lahan persawahan di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Balangan yaitu Awayan, Batumandi, Lampihong dan Paringin Selatan.

Peletakan bendungan pitap sendiri sudah sejak 2005 oleh Gubernur Kalimantan Selatan waktu itu Sjachriel Darham dan anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara sebesar Rp19 miliar, dengan kontraktor saat itu PT Adhi Karya.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014