Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang polisi anggota Polda Kalimantan Selatan Brigadir Pol M Ramadhani (30) mengalami luka tikam di selangkangan hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, karena ditikam preman.


Penikaman oleh seorang preman itu berlangsung di depan rumah korban, Jalan Manarap Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel (delapan kilometer dari Banjarmasin), Rabu dini hari.

Ketika Kapolda Kalsel Brigjen Pol Machfud Arifin mengunjungi RS Bhayangkara, Rabu siang, Ramahdani yang berugas di Resmob Polda tersebut mengakui, dirinya berhasil melumpuhkan lawannya dengan tembakan setelah terkena tusuk.

Brigadir Pol Ramadhani yang bertugas di Resmob Polda Kalsel tersebut kepada Kapolda juga menceritakan bagaimana kejadian yang mengakibatkan dirinya dilarikan ke rumah sakit kepolisian itu.

Ia membeberkan, pada awalnya dia menegur baik-baik pelaku penusuknya itu karena masuk ke wilayah komplek sekitar pukul 03.00 Wita, dan menggunakan sepeda motor yang bunyi knalpotnya sangat nyaring.

"Karena bukan orang komplek wajar kita tanya keperluannya datang di waktu dini hari itu. Sebab banyak warga yang kehilangan motor belakangan ini," ujarnya.

Pelaku yang belakangan diketahui bernama Yani (34) itu, ungkapnya, menjawab kasar, bahkan berucap tak takut polisi. "Dia bilang biar kamu polisi saya tidak takut, di sini terserah saya kapan pun saya mau masuk," kutipnya.

Mendengar ucapan dan sikap pelaku itu, Ramadhani mengaku tersinggung dan minta orang tersebut pergi. "Tapi tiba-tiba dia mencabut senjata tajam, dan langsung berulang menikam saya. Saya bisa beberapa kali menghindar tapi akhirnya kena," tuturnya.

Pada saat diserang menggunakan senjata tajam (sajam) secara membabi buta itu, brigadir polisi tersebut mengaku segera mencabut senjata api untuk memperingatkan pelaku.

"Karena sudah terdesak dan terkena tusuk, saya pun terpaksa mengait pelatuk senjata api (senpi) ke arah pelaku, namun ternyata tidak berbunyi," paparnya.

Bahkan akunya di hadapan Kapolda, sempat beberapa kali dia mengait pelatuk senpinya tidak juga meletus. "Tapi saya kait terus pelatuknya dan akhirnya meletus mengenai pelaku," katanya.

Kapolda yang mendengarkan cerita anak buahnya itu cukup geram dengan pelaku, dan minta kasus tersebut ditangani dengan baik. "Kalau kita dengarkan ceritanya, pelaku penusuk anggota kita ini sedang mabuk," ujarnya.

Jenderal polisi bintang satu itu menyayangkan senpi anggotanya yang sempat tidak berfungsi dan membuat keselamatan nyawa anggotanya sempat terancam. "Ini harus menjadi pelajaran bagi kita (kepolisian), dan saya minta anggota berhati-hati," pesannya.

Sementara itu, Kapolsek Kertak Hanyar Iptu Sakun mengatakan, pelaku penusuk anggota kepolisian yang terjadi di wilayah hukumnya itu mengalami luka tembak dan sedang menjalani operasi.

"Tidak tahu juga kami, di mana dia (pelaku penikam) kena tembaknya, sebab dia masih menjalani operasi," ujarnya kepada wartawan di Banjarmasin.

Menurut dia, pelaku penusuk polisi itu bernama Yani (34) warga Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. "Orang tersebut memang dikenal preman," katanya.

Ia menyatakan, pihaknya (Polsek Kertak Hanyar) sudah mengamankan lokasi kejadian, begitu juga pelaku penusuk polisi itu juga dijaga keberadaannya di rumah sakit. "Proses penyelidikan lagi berlangsung," papar Sakun.    

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014