Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Dyan Pramono Effendy mengungkapkan, pertumbuhan perekonomian di provinsinya pada triwulan III-2014 (Juli - Agustus 2014) melambat.

"Perekonomian Kalsel pada triwulan III-2014 tumbuh 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q)," ungkapnya dalam jumpa pers di Kantor BPS provinsi tersebut, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin, Rabu.

"Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu (y-on-y) perekonomian Kalsel tumbuh sekitar 4,78 persen. Sedangkan secara kumulatif hingga triwulan III-2014 (c-to-c), perekonomian Kalsel tumbuh 5,01 persen," lanjutnya.

Kemudian, tambahnya, besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Berlaku pada triwulan III-2014 mencapai Rp24,64 triliun atau sebesar Rp10,2 triliun jika dihitung atas Dasar Harga Konstan 2000.

Tiga sektor di Kalsel yang mengalami pertumbuhan tinggi (q-to-q) yaitu sektor pertanian 14,33 persen, perdagangan, hotel dan restoran 6,14 persen, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 5,61 persen.

Sementara untuk pertumbuhan tahunan (y-on-y) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 8,46 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 8,22 persen, serta sektor jasa-jasa 8,06 persen.

Struktur perekonomian Kalsel pada triwulan III-2014 masih didominasi sektor pertanian, pertambangan dan sektor perdagangan, hotel & restoran dengan kontribusi masing-masing sebesar 22,21 persen, 19,25 persen dan 17,03 persen.

Di sisi lain permintaan (demand side), perekonomian Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut didorong permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga.

Ia menambahkan, momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah yang masuk triwulan III-2014 meningkatkan nilai konsumsi rumah tangga, sementara konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sehubungan dengn realisasi anggaran, terutama realisasi gaji ke-13.

Sedangkan kinerja ekspor dari Kalsel pada triwulan III-2014 mengalami pertumbuhan negatif, dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama pada komoditas batu bara.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014