Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyambut baik pemulia tamanan gaharu, yang merupakan tanaman langka dan dilindungi.

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Pemantauan Lingkungan Hidup (Taulih) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalimantan Selatan, Hj Ninuk, di Banjarbaru, Kamis.

Pasalnya, menurut Kabid Taulih, pemuliaan tanaman gaharu (Aquilaria Malaccensis) yang merupakan tanaman hutan ikutan salah satu upaya pelestarian lingkungan.

Selain itu, untuk menghindari kepunahan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi itu dari kepunahan, sehingga generasi mendatang dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Sebagai contoh yang dilakukan, Galuh Sali, warga masyarakat Kabupaten Balangan Kalsel berhasil melakukan penanaman gabaru mencapai satu juta pohon lebih, ungkapnya.

Kemudian, wanita yang dicalonkan pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel untuk mendapatkan kalpataru dalam rangka Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tahun 2011, juga melakukan penyuntikan tanaman gabaru, untuk pengembang biakan/pemuliaan.

Hal lain yang juga menggembirakan, wanita berusia lebih dari 60 tahun itu berhasil mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan penanaman pohon gabaru.

"Kalau tidak keliru, pengikut Galuh Sali menanam atau memuliakan tanaman gaharu di 'Bumi Sanggam" Balangan ada 12 kelompok masyarakat," lanjutnya di sela-sela penilaian kebersihan perkantoran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemprov Kalsel 2011.

Mengenai manfaat atau potensi dari gaharu, ia mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian antara lain dapat sebagai bahan baku wangi-wangian dan tak kurang dari 18 jenis wangian.

Sedangkan pemasarannya bukan hanya lokal dan dalam negeri, tapi juga bisa ekspor antara lain ke Arab Saudi dan Perancis, demikian Ninuk.(Yos/B)l

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011