Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Balangan, H Syaifullah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena belum bisa merealisasikan janji kampanye, yang dulu dijanjikan saat mencalonkan diri dalam pilkada berpasangan dengan H Ansharuddin.

Ia mengatakan, permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kepemimpinan yang menurutnya bisa saja dianggap gagal, padahal cita-citanya sungguh mulia untuk menghubungkan Desa Ajung dan Desa Binuang Santang dengan harapan perekonomian meningkat.

"Namun hingga menjelang berakhirnya masa jabatan, hal ini belum bisa direalisasikan yang berujung dengan angan, dan saya memohon maaf kepada masyarakat Balangan atas kegagalan tersebut," katanya, dengan nada sedih dalam pertemuan bersama para kepala desa, di Balangan, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Plt. Bupati Balangan tak henti imbau warganya untuk patuhi protokol kesehatan

Permohonan maaf tersebut disampaikan Plt Bupati Balangan secara terbuka dan disampaikan dengan kesatria, walupun bagi seorang orang sebuah janji kampanye memang sewajarnya ditagih masyarakat yang pada saat ini mempercayakan tampuk kepemimpinan pada Pasangan Sehati kala itu.

Dan tatkala janji tersebut tidak bisa direalisasikan, di sini lain hal yang membuat bangga beliau mengakui dan menyatakan permohon maaf, dan tidak mudah untuk mengakui sebuah kegagalan dan kesalahan, namun beliau mampu dengan "legowo" mengakui dan meminta maaf dengan tulus ikhlas.

Dan hal ini berbanding terbalik dengan pasangan beliau sebagai pemimpin yang seakan "lupa", dan seakan tidak mau mengakui kegagalan program yang dijanjikan sewaktu kampanye dulu.

Baca juga: Komunitas di Balangan diajak menjadi pelopor Kedisiplinan Protokol Kesehatan

Dalam perjalanan kepemimpinan di Balangan, setelah delapan bulan H. Syaifullah sebagai Wakil Bupati Balangan dikesampingkan, dan seolah dianggap hanya sebagai "ban serep".

Padahal sewaktu sebelumnya H Ansharuddin menjabat Wakil Bupati kala itu yang mencalon sebagai Bupati pada 2015, menyampaikan saat kampanye di Lampihong bahwa tidak enak menjadi "ban serep", namun kemudian menjadi pertanyaan kenapa kondisi seperti itu terjadi lagi pada H. Syaifullah.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020