Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyemai garam di beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan untuk melakukan hujan buatan mengatasi kekeringan dan kebakaran yang terjadi di daerah ini.


Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah pada pertemuan bersama DPD RI, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, Muspida dan beberapa pihak terkait di Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, penyemaian garam untuk mendatangkan hujan tersebut telah dilakukan sejak 17 Oktober.

"Penyemaian itu telah dilakukan di beberapa kabupaten antara lain di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan, Tabalong dan beberapa daerah lainnya," katanya.

Menurut dia, titik penyemaian disesuaikan dengan cuaca yang terjadi saat itu, dan daerah-daerah yang memungkinkan untuk berhasil bila dilakukan penyemaian garam, sehingga mendatangkan hujan.

Terbukti, tambah dia, dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan telah terjadi hujan, walaupun intensitasnya belum terlalu besar.

Modifikasi cuaca tersebut, kata dia, dilakukan dengan pesawat yang pangkalannya di Palangkaraya Kalimantan Tengah.

"Jadi pesawat tersebut datang dari Palangkaraya, setelah menyemai akan langsung kembali ke Palangkaraya," katanya.

Terkait dengan anggaran penanganan bencana Kalimantan Selatan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan daerah lain, menurut Harmensyah hal tersebut antara lain, dipengaruhi oleh pengajuan dari dari Pemprov Kalsel juga pemanfaatan dan jumlah bencana yang ditangani.

Di Kalsel dana penanganan bencana hanya sekitar Rp1,4 miliar lebih, sedangkan di daerah lain, di Kalimantan bisa mencapai Rp40 miliar.

"Seperti di Palangkaraya harus mendanai pemanfaatan pesawat untuk modifikasi cuaca, yang biayanya cukup tinggi, yang juga mencakup wilayah Kalsel," katanya.

Sebenarnya, kata dia, BNPB tidak pernah membatasi kebutuhan anggaran bagi daerah, selama hal tersebut memang harus dikeluarkan untuk penanganan bencana berapapun biaya diminta dan diperlukan akan dikeluarkan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

"Tidak ada batasan berapa maksimal dana yang boleh dikeluarkan, selama memang dana tersebut sesuai dengan kebutuhan, maka BNPB siap menggelontorkan dana penanganan bencana tersebut," kata dia.

Harmensyah mengungkapkan, selain melakukan penanganan bencana, sosialisasi dan pencegahan juga tidak kalah penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan, namun bila ternyata upaya tersebut belum berhasil, itu sudah di luar kemampuan manusia.

"Kita boleh memanfaatkan modifikasi cuaca dengan menggunakan teknologi canggih, namun Tuhan juga yang akan menentukan hasilnya," katanya.***3***

(T.U004/B/Y008/Y008) 21-10-2014 19:28:34

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014