Bengkulu, (Antaranews Kalsel) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin berharap setiap daerah wisata di provinsi itu harus memiliki ikon yang menjadi ciri pembeda dengan tempat wisata serupa dengan provinsi lain.


"Kita punya pantai yang indah, namun belum ada ikon, jika orang datang dan mengabadikan gambar, tidak ada sesuatu yang menarik atau yang menandakan itu di Bengkulu, hal seperti ini juga menurunkan minat pelancong," kata dia di Bengkulu, Minggu.

Oleh sebab itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong setiap kabupaten dan kota yang memiliki daerah wisata agar lebih baik mengemas dan memasarkannya.

Hal itu dicontohkan oleh pemerintah provinsi tersebut dengan memasang merek huruf balok dengan ukuran yang cukup besar dan terbuat dari bahan fiber, dengan tulisan "Pantai Panjang" di sisi "jogging track" pantai tersebut.

"Jadi, mereka jika mengabadikan gambar pantai, di sana tertera nama pantai, ini menjadi pembeda, dan terbukti berhasil menarik minat wisatawan," kata dia.

Menurut Sultan, tulisan serupa juga akan dipasang di sejumlah tempat wisata pantai yang ada di Kota Bengkulu, selaku ibu kota provinsi.

"Destinasi wisata pantai kita memang panjang, direncanakan akan ada penambahan empat nama lagi, untuk daerah Pantai Pasir Putih, Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi dan Pantai Zakat," katanya.

Dia mengatakan, guna menarik minat wisatawan baik domestik maupun asing, tidak harus dengan perubahan dan penanaman modal besar-besaran.

"Bukan modal besar yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengunjung wisata, tetapi harus paham daya tarik yang dapat dimaksimalkan, seperti pembuatan merek pantai ini hanya membutuhkan modal Rp200 juta sekaligus dengan perbaikan taman dan lokasi di daerah itu, tidak mahal namun mendatangkan banyak pengunjung," katanya.

Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu pernah mengungkapkan, bahwa sektor wisata pantai di daerah tersebut pengelolaannya belum dimaksimalkan.

"Oleh karena itu pendapatan daerah dari sektor ini masih kecil, jika pengelolaannya lebih baik, kami yakin, tidak hanya PAD (penghasilan asli daerah) saja yang akan meningkat, tetapi juga mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu," kata Kepala Deputi BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Azhar Achlusyani.

Saat ini daerah pantai, terutama destinasi wisata pantai yang berada di ibu kota provinsi itu menurut dia hanya mampu menghasilkan PAD dari sektor retribusi parkir.

"Pantai di Bengkulu mempunyai potensi luar biasa karena pantai kita identik, misalnya seperti di Kota Bengkulu pantainya panjang dengan hamparan pasir putih yang luas, di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Utara terdapat Pantai yang mirip dengan Pantai Kuta Bali, sedangkan di Bengkulu Selatan pantainya bukan pantai pasir namun pantai kerikil," kata dia.

Dengan pengelolaan yang lebih baik, menurut dia akan meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) sehingga laju pertumbuhan ekonomi di Bengkulu bahkan diperkirakan bisa lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Banyaknya wisatawan menurut dia akan meningkatkan perputaran uang di daerah itu seperti di sektor jasa, perhotelan serta perdagangan seperti kuliner.

"Jadi pemda sekarang sebaiknya menciptakan sebuah karakter yang bisa menarik minat pengunjung datang menikmati daerah wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, merapikan daerah tersebut, karena sekarang pantai kita terkesan kumuh dengan berkeliarannya PKL liar, sedangkan sektor wisata ini kalau kita lihat malam hari sangat eksotis," ujarnya.

Dengan meningkatnya minat pengunjung, hal tersebut menurutnya juga akan meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Bengkulu./e

Pewarta: Boyke LW

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014