Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan berkeinginan menumbuhkembangkan industri kecil atau kerajinan rakyat di provinsinya.


"Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kecil atau kerajinan rakyat tersebut, bersama instansi terkait kami studi banding ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel H Muharram, di Banjarmasin, Minggu.

"Mengapa kita memilih DIY? Karena pertumbuhan dan perkembangan industri kecil atau kerajinan rakyat di daerah tersebut cukup tinggi dan memberikan nilai-nilai ekonomi yang tinggi pula," katanya menjawab Antara Kalsel.

Ketua Komisi II yang juga Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kalsel itu mencontohkan, dari sebatang bambu bagi masyarakat DIY bisa mendatangkan uang jutaan rupiah.

"Berbeda dengan di Kalsel. Kalau di tempat kita sebatang bambu itu mungkin hanya mendatangkan ribuan rupiah, karena tidak diolah sebagai produk industri yang mempunyai nilai ekononi lebih tinggi," katanya.

Oleh sebab itu, bukan hal yang berlebih kalau Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi industri melakukan studi banding ke daerah kaya dengan inovasi dan kreasi, lanjutnya.

Lebih dari itu, tambah anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut, dalam studi banding Komisi II DPRD Kalsel juga akan menggali permasalahan pasar industri kecil atau kerajinan rakyat, serta solusinya.

"Dari hasil studi banding tersebut, kita berharap dapat memotivasi atau mendorong masyarakat Kalsel untuk menumbuhkembangkan industri kecil atau kerajinan rakyat," katanya.

"Karena dari segi sumber daya alam, Kalsel juga memiliki. Tinggal bagaimana mengolah agar bernilai ekonomi tinggi, sehingga dapat memberi kontribusi bagi daerah dan kesejahteraan rakyat," demikian Muharram.

Kunjungan kerja (Kunker) ke luar provinsi Komisi II tersebut bersamaan dengan komisi-komisi lain di DPRD Kalsel, yang dijadwalkan 21 - 23 Oktober 2014, dengan tujuan daerah serta sasaran materi yang berbeda.

Seperti Komisi IV bidang kesra DPRD Kalsel ke Balai Besar Laboraturium Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan studi banding, ujar wakil ketua komisi tersebut Yazidie Fauzi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kader PKB yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu belum bisa banyak bicara mengenai hasil yang mau didapat dari studi banding tersebut, karena pendatang baru di DPRD Kalsel.

"Nanti dari hasil studi banding itu apa saja yang bisa kita adopsi atau memungkinkan kita contoh untuk diterapkan di Kalsel," demikian Yazidie Fauzi.

Sesuai jadwal kegiatan DPRD Kalsel Oktober 2014, usai kunker ke luar daerah, para wakil rakyat di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut mengikuti orientasi di Jakarta dengan penyelenggara Kementerian Dalam Negeri.

Namun, baik studi banding maupun orientasi yang dijdwalkan 21 - 25 Oktober 2014 tersebut secara bergiliran atau bertahap, sehingga gedung DPRD Kalsel tidak sampai kosong.

Tahap II kunker studi banding komisi-komisi DPRD Kalsel ke luar daerah dijadwalkan 27 - 29 Oktober 2014m, dan orientasi anggota dewan tersebut 27 - 31 Oktober 2014.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014