Perjuangan 9 Urang Banjar yaitu, Badran, Badrun, Utuh, Umar, Tarin, Juma’in, Sepa, Dullah, dan Pa’ma’rupi, merebut kemerdekaan Bumi Kayuh Baimbai tak sia-sia,  meski mereka gugur dalam pertempuran itu, namun hasil perjuangannya kini dapat dirasakan seluruh elemen masyarakat Kota Banjarmasin.

Pertempuran di Jalan D I Panjaitan Banjarmasin pada tanggal 9 November 1945 atau tepatnya sehari sebelum perang besar melawan penjajah yang dilakukan arek-arek Suroboyo itu, kini selalu dikenang masyarakat kota ini.

Setiap tanggal 9 November, seluruh lapisan masyarakat kota ini selalu memperingatinya dengan mengunjungi lokasi pertempuran tersebut.
Selain menggelar apel militer yang dipimpin langsung Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan, dan diikuti Plt Walikota Banjarmasin H Hermansyah, Dandim 1007 Banjarmasin dan seluruh pejabat lingkup Pemko Banjarmasin, mereka juga meletakan karangan bunga di monument yang kini terletak persis di pojok halaman Kantor KPPN Banjarmasin.

Selain di kawasan monumen yang menggugurkan 9 pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut, H Hermansyah bersama rombongan juga mendatangi tugu 9 November yang terletak di kawasan Jalan Pangambangan, Banjarmasin.

Di sana, mereka menggelar apel militer, meletakan karangan bunga, dan memberikan santunan kepada kerabat para pejuang perebut kemerdekaan.
Tugu 9 November dibangun untuk memperingati bangkitnya perlawanan rakyat Banjarmasin khususnya para pejuang yang tergabung dalam Barisan Pemberontakan Republik Indonesia Kalimantan (BPRIK) yang bermarkas di Banua Anyar. Penyerangan besar-besaran mereka lakukan ke markas NICA di Benteng Tatas (sekarang lokasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin)

Pasukan penjajah kemudian melakukan serangan balasan ke markas pejuang kemerdekaan di Jalan Jawa (kini Jl DI Panjaitan) dan kawasan Kelayan.
Tanggal 12-13 November 1945, NICA kemudian mengirimkan kembali pasukannya dengan menggunakan kapal perang Kalua, ke markas BPRIK di Benua Anyar.

Serangan besar itu tak hanya mengarah ke para pejuang, tapi juga penduduk di kawasan Pengambangan, Banua Anyar dan sekitarnya.
Pejuang dan penduduk setempat lalu berlindung menuju Alam Roh di Desa Paku Alam, Lokbaintan, Kecamatan Sungaitabuk Kabupaten Banjar yang merupakan markas pejuang Banjar.

Menurut H Hermansyah, peringatan perjuangan masyarakat Kota Banjarmasin ini dan hari Pahlawan Nasional ini, diharapkan bisa menjadi ajang untuk mempererat persatuan dan tali silaturahim.
Apel militer yang dipimpin langsung Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan, dan diikuti Plt Walikota Banjarmasin H Hermansyah, Dandim 1007 Banjarmasin dan seluruh pejabat lingkup Pemko Banjarmasin, mereka juga meletakan karangan bunga di monument yang kini terletak persis di pojok halaman Kantor KPPN Banjarmasin (Antaranews Kalsel/Dokpim/Hasan Z)
Terlebih, lanjutnya, dimasa pandemic virus Covid-19 seperti saat ini, semua komponen juga harus bersatu melakukan perlawan, sehingga virus mematikan itu hengkang dari Negara Indonesia khususnya Kota Banjarmasin. “Mari kita bersatupadu, memberantas pandemi ini sehingga tidak ada lagi di Kota Banjarmasin,” ajaknya, usai mengikuti peringatan Hari Pahlawan.

H Hermansyah juga mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Pahlawan ini sebagai momentum pemulihan ekonomi
Ia berharap, generasi muda kota ini bisa meneruskan cita-cita para pahlawan tersebut, dengan cara bersatu dalam membangun Indonesia khususnya Kalimantan Selatan agar lebih baik dan sejahtera. “Mari kita bersatu membangun Indonesia khususnya Kalimantan Selatan dan Kota Banjarmasin, agar lebih baik lagi, sejahtera masyarakatnya, ini salah satu yang dicita-citakan para pahlawan kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Kombes Pol Rachmat Hendrawan mengatakan, seluruh elemen masyarakat agar tetap bersemangat dalam mengisi kemerdekaan. “Hari pahlawan di tengah pandemi ini tidak boleh menyurutkan semangat kita, semangat kebangsaan, semangat para pahlawan yang telah mendahului kita,” ucapnya.

Perwira dengan tanda pangkat tiga melati di pundak ini pun berpesan, agar generasi muda selalu ingat dengan sejarah yang telah ditorehkan para pejuang kemerdekaan. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020