Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Kalangan Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, segera memanggil pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, guna membahas masalah kebakaran yang melanda perkebunan kelapa sawit milik rakyat di beberapa kecamatan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotabaru, Edriansyah, Jumat mengaku terkejut menyusul informasi adanya kebakaran lahan perkebunan milik masyarakat di sejumlah kecamatan di antaranya Kelumpang Selatan dan Kelumpang Hulu.

"Mengingat begitu penting dan mendesaknya permasalahan ini, Insya Allah Senin (13/10) depan pihak eksekutif dalam hal ini BPBD, kami panggil. Apa dan bagaimana peran lembaga tersebut dalam mengatasi masalah ini," kata Edriansyah.

Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab BPBD, dalam menangulangi bencana kebakaran yang menimpa masyarakat, terlebih dengan ketersediaan fasilitas yang terus bertambah, di antaranya unit mobil rescue.

Kooordinasi yang akan dilaksanakan, menurut politisi Partai Hanura ini, pihaknya akan menanyakan sejauh mana peran BPBD dalam menanggulangi masalah yang mengakibatkan kerugian di masyarakat karena kebun-kebun mereka hangus terbakar.

Sementara Kepala BPBD Kotabaru, Tribasuki saat dikonfirmasi mengatakan, terkait dengan penanggulangan bahaya kebakaran lahan di musim kemarau, telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di antaranya seluruh camat hingga RT dan perusahaan-perusahaan di masing-masing daerah.

"Sejak 18 September kami sudah menyurati seluruh kecamatan di Kotabaru bahkan diteruskan hingga tingkat RT agar membantu dalam upaya penanggulangan kebakaran di daerah masing-masing," katanya.

Hal itu dikarenakan kemampuan BPBD Kotabaru sangat terbatas, dengan kondisi memiliki 7 unit mobil pemadam, 13 pompa air dengan 45 personel, masih sangat kurang walau hanya untuk mengatasi wilayah Pulau Laut Utara dan sekitarnya.

Dengan keberadaan fasilitas tersebut, pihaknya mengaku masih terkonsentrasi penanggulangan di wilayah Pulau Laut, itupun masih kewalahan, seperti yang dalam beberapa hari ini memadamkan lahan di daerah Sungai Jupi, Megasari dan sekitarnya.

"Saat ini kami juga membentuk posko siaga darurat, selain itu yang bisa kami lakukan adalah mengoordinir penanggulangan, dengan melibatkan segenap komponen seperti Polsek, Koramil dan lintas koordinasi dengan dinas terkait lainnya salah satunya Dinas Kehutanan dan Perkebunan," terang Tri.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014