Banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan meluas ke sejumlah kecamatan lain yang berada di bagian hilir sungai Riam Kiwa akibat luapan air kiriman yang berasal dari hulu sungai tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Noor Sunarto, di Martapura, Rabu (4/5) mengatakan, kemungkinan besar banjir meluas hingga melanda kecamatan lain disamping empat kecamatan yang sudah terendam yakni Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Mataraman dan Astambul.

"Kemungkinan banjir meluas ke kecamatan lain yang berada di bagian hilir sungai akibat air luapan banjir kiriman dari bagian hulu sungai. Makanya kami terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi segala kemungkinan," ujarnya.

Disebutkan, banjir kiriman kemungkinan melanda wilayah kecamatan di bagian hilir sungai yakni Kecamatan Martapura Timur, Martapura Kota, Martapura Barat dan Sungai Tabuk yang berada di dataran rendah dan berdekatan dengan aliran Sungai Riam Kanan yang merupakan cabang Sungai Riam Kiwa.

Ia mengatakan, empat kecamatan yang berada di dataran rendah itu memang merupakan langganan banjir kiriman apabila kawasan hulu sungai banjir sehingga banjir di kawasan setempat tinggal menunggu waktu turunnya air dari bagian atas.

"Jalur luapan banjir diperkirakan melanda empat kecamatan tersebut seiring turunnya air dari hulu sungai. Laporan yang kami terima, ketinggian air padan empat kecamatan itu berangsur-angsur mulai naik," ujarnya.    

Ia juga melaporkan, saat ini, ketinggian air di bagian hulu sungai yakni di Kecamatan Pengaron yang sebelumnya paling parah terendam banjir sudah mulai menurun dari sebelumnya setinggi 50 centimeter hingga 2 meter kini ketinggian air rata-rata tinggal satu meter.

Namun, kata dia, penurunan air itu bisa bersifat sementara tergantung kondisi cuaca karena jika hujan kembali turun di bagian hulu sungai maka dipastikan air kembali tinggi dan menggenangi kawasan setempat.

"Saat ini cuaca memang cerah, tetapi bisa saja sore atau malam nanti turun hujan sehingga bisa memicu naiknya permukaan air sungai dan menyebabkan ketinggian air yang tadinya mulai turun kembali tinggi," kata dia.   

Ia mengatakan lebih lanjut, seiring menurunnya ketinggian air di Kecamatan Pengaron, ketinggian air semakin meningkat di Kecamatan Simpang Empat, Mataraman dan Astambul dengan ketinggian bervariasi antara setengah meter hingga satu meter.

Diperkirakan, ketinggian air terus meningkat seiring semakin banyaknya volume air dari bagian hulu sungai yang mulai turun dan kondisi itu dipastikan mengganggu aktivitas warga terutama di kawasan yang tergenang air dengan ketinggian relatif tinggi.

Dikatakan, pihaknya juga sudah membangun dapur umum di Kecamatan Pengaron, Simpang Empat dan Mataraman untuk memenuhi kebutuhan makan bagi warga korban banjir yang masih bertahan di dataran yang lebih tinggi dan aman dari ketinggian air.

"Dapur umum sudah beroperasi sejak banjir hari pertama Senin lalu di Kecamatan Pengaron menyusul dapur umum di kecamatan Simpang Empat dan Mataraman yang juga dibangun untuk melayani kebutuhan makan warga korban banjir," ujarnya.

Ditambahkan, selain dapur umum, Pemkab Banjar melalui Dinas Sosial juga sudah menyalurkan bantuan berupa sembako ke titik-titik banjir dan diserahkan kepada kecamatan yang langsung menyerahkan bantuan kepada warga yang membutuhkan.

Sebelumnya dilaporkan empat kecamatan di Kabupaten Banjar dilanda banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Minggu (1/5) hingga menyebabkan ribuan rumah terendam dan ribuan jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di kabupaten itu merupakan banjir yang setiap tahun terjadi terutama pada musim hujan sehingga jika hujan deras turun maka bisa dipastikan beberapa kecamatan terendam air dan mengakibatkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya kebanjiran. yoz*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011